Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PASUKAN keamanan Mesir mendapatkan serangan dua bom jalanan dalam satu hari pada Jumat (9/12) waktu setempat atau Sabtu (10/12) dinihari WIB yang menewaskan enam orang aparat polisi dan melukai enam lainnya di Kairo dan di bagian utara negara, sejumlah sumber dan pejabat keamanan mengatakan.
Serangan itu terjadi saat pemerintahan Presiden Abdel Fattah al Sisi menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis. Dalam insiden yang pertama pada Jumat pagi, sebuah kelompok militan Mesir mengklaim berada di balik bom Kairo, yang menewaskan enam orang aparat dan tiga orang lainnya di sebuah pos penjagaan di jalan utama yang mengarah kepada lokasi Piramida.
Gerakan Hasm, yang telah mengklain sejumlah serangan di Mesir pada beberapa bulan terakhir, mengatakan mereka meledakkan bom itu, yang sumber keamanan mengatakan insiden itu juga melukai empat orang warga. Saksi mata Ahmed Al Deeb menjelaskan keadaannya, dengan aparat kepolisian yang tewas dan sekarat di sekitar mobil yang hancur. Salah satu aparat terkena serpihan ledakan di dadanya dan dua lainnya kehilangan kaki mereka, dia mengatakan kepada Televisi Reuters.
Serangan yang kedua terjadi pada Jumat sore di Kafr El Sheikh di Delta Nil, dimana sebuah bom jalanan menewaskan seorang warga dan melukai tiga orang aparat, sejumlah sumber keamanan mengatakan. Masih belum ada kelompok apapun yang mengklaim serangan itu.
Bom itu diledakkan secara jarak jauh saat sebuah mobil polisi melewatinya, namun meledak sesaat setelah kendaraan itu melewatinya, yang menyelamatkan nyawa aparat itu, sumber mengatakan.
Pemberontakan Sinai Pemerintah sedang mengatasi para militan di Semenanjung Sinai, dimana para militan yang setia kepada ISIS itu bermarkas, dan para kelompok ekstremis lainnya di negara itu. Pasukan keamanan menewaskan tiga orang pelaku bersenjata pada Selasa dalam sebuah penggerebekan lokasi persembunyian di bagian selatan Mesir yang mereka sebut digunakan oleh kelompok Hasm, yang mereka sebut sebagau sebuah sayap bersenjata Persaudaraan Muslim. Pihak Persaudaraan mengatakan bahwa itu merupakan sebuah organisasi yang damai.
Hasm, yang merupakan bahasa Arab dari kata Ketegasan, telah menuduh para hakim menghukum mati ribuan orang tidak bersalah, atau menjebloskan mereka ke dalam penjara selama seumur hidup, atas perintah pihak militer.
Para hakim Mesir telah menjatuhkan hukuman mati kepada ratusan orang pendukung Persaudaraan Muslim sejak 2013, saat Presiden Mohammed Mursi, yang merupakan salah satu anggotanya, digulingkan oleh pihak militer dan ditahan. (Ant/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved