Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Warga AS Anti-Castro Terus Berpesta

29/11/2016 06:31
Warga AS Anti-Castro Terus Berpesta
(AP/ALAN DIAZ)

WARGA Amerika Serikat (AS) keturunan Kuba yang membenci Fidel Castro merayakan tanpa henti kematian tokoh komunis ternama itu sejak Minggu (27/11).

Mereka menari, bernyanyi, sambil menya-lakan klakson mobil selama dua hari penuh.

Kerumunan warga berdarah Kuba itu pertama kali memenuhi jalan Little Havana pada Jumat (25/11) malam seiring dengan tersebarnya kabar kematian Castro, seorang pemimpin revolusioner berusia 90 tahun itu di Kuba.

"Saya tidak lelah merayakannya karena saya tidak percaya. Tidak pernah terpikirkan momen ini akan datang," ungkap perempuan bernama Delsy.

Ia turut serta dalam kerumuman di luar Cafe Versailles bersama dengan orang-orang bu-angan pada era Perang Dingin.

Sekitar dua juta warga asal Kuba tinggal di AS dan hampir 70% dari mereka tinggal di Florida.

Mayoritas lainnya tinggal di Miami dan sebagian besar dari mereka melihat Castro sebagai seorang tiran yang brutal.

Di antara hiruk-pikuk klakson kendaraan, bunyi drum, hentakan musik keras, mereka menyanyikan lagu, 'Fidel, Anda kejam, bawa juga saudaramu!'

Nyanyian tersebut telah menyinggung pemimpin Kuba.

Pemimpin Kuba Fidel Castro mungkin telah tiada, tapi saudaranya, Raul Castro, 85, tetap berkuasa sebagai presiden satu-satunya partai komunis di kawasan Amerika.

Jalur menuntut kebebasan dan membentuk demokrasi di Kuba akan dilakukan di Little Havana pada Rabu (30/11) bersamaan dengan prosesi penghormatan terakhir selama empat hari Castro dengan mengelilingi pulau berpenduduk 11 juta jiwa itu. (AFP/Ire/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya