Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kaus Merah Penantang Bersih

29/11/2016 00:15
Kaus Merah Penantang Bersih
(AP/OSMAN HASSAN)

SETELAH demonstrasi besar yang menuntut Perdana Menteri Malaysia Nazib Razak untuk mengundurkan diri dilakukan kelompok proreformasi Bersih, demonstrasi besar lainnya juga muncul kemudian.

Berbeda dengan demonstrasi Bersih, demonstrasi kali ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Malaysia.

Dengan dipimpin Persekutuan Silat Negeri Melaka (Pesaka), demonstrasi besar yang dinamakan Himpunan Rakyat Bersatu digelar di negeri jiran itu.

Dengan mengenakan kaus merah, demonstrasi yang dipimpin Datuk Jamal Md Yunos melakukan aksi pertama mereka di Kuala Lumpur pada 25 Agustus 2015.

Demonstrasi itu ditujukan sebagai tandingan menjelang ancaman unjuk rasa oleh kelompok Bersih.

Kelompok kaus merah terdiri dari simpatisan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), koalisi besar yang berkuasa di Malaysia.

Kelompok itu bertugas mencegah dan membubarkan aksi kelompok Bersih.

Menurut Jamal, gerakan kaus merah tidak akan terbentuk jika tidak ada kelompok Bersih yang kerap disebut kaus kuning.

"Tujuan kami bukanlah kekerasan, tidak peduli apa yang terjadi, jika tidak ada kuning (Bersih), tidak akan ada merah. Jadi selama ada kuning, kami akan berada di sekitarnya," ujar Jamal.

Banyak kritikus etnik Melayu yang mengecam demonstrasi yang dilakukan Bersih ialah bagian dari etnik Tionghoa yang berupaya untuk merebut kekuasaan politik.

Oleh karena itu, Pesaka mengatakan demonstrasi yang mereka lakukan bertujuan mengingatkan masyarakat agar menghormati pemimpin mereka dan terbuka untuk semua ras.

Namun, sekelompok profesional muslim Malaysia mengatakan kelompok kaus merah tidak mewakili suara kaum muslim Melayu.

"Setiap panggilan terhadap hasutan dari perselisihan rasial harus ditangani dengan cepat. Kami mendesak Angkatan Kepolisian Malaysia untuk sekali lagi bertindak dengan profesionalisme untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dalam waktu yang tidak pasti ini," ujar kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan yang diberikan sejumlah individu dan organisasi muslim Malaysia tersebut juga mengatakan etnik Melayu telah kehilangan sebagian besar kehormatan dan martabat, tertinggal di banyak sektor, khususnya pendidikan, serta berbagi kekayaan bangsa dengan kelas menengah.

Namun, kelompok itu percaya kehormatan dan martabat tersebut tidak ditebus dengan menyalahkan ras lainnya sementara membantu elite politik yang terkena skandal.

"Elite politik ini, yang berjanji akan berjuang untuk agama dan bangsa, berpegang teguh pada kekuasaan, tetapi telah kehilangan legitimasi untuk memerintah karena tuduhan serius korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan," ujar kelompok tersebut merujuk kepada Nazib.

Kelompok itu juga mengatakan penebusan dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan, berpegang teguh pada tanggung jawab dan kepercayaan yang telah diberikan.

"Kita menebus kehormatan dan martabat dengan tetap setiap pada ajaran moral Islam dan membeberkan kemunafikan mereka yang menggunakan agama untuk mendapatkan kekuasaan," ujar mereka. (Malaysiakini/Straitstimes/Freemalaysiatoday/Ihs/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya