Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

UU Kontroversial Jerat Tokoh Antipemerintah

(CNN/Deri Dahuri/I-3)
26/11/2016 04:45
UU Kontroversial Jerat Tokoh Antipemerintah
(AFP/MOHD RASFAN)

KANCAH perpolitikan negeri jiran tengah mendidih. Pada Jumat (18/11) lalu, pemimpin gerakan Bersih 2.0 Maria Chin Abdullah ditangkap. Penahanan ketua koalisi kelompok prodemokrasi yang lama dibidik polisi itu sebenarnya tak begitu mengejutkan. Hal yang tak diduga dari kalangan prodemokrasi ialah aparat keamanan Malaysia kembali menghidupkan lagi undang-undang (UU) antiekstremisme yang kontroversial. UU itu dinilai bakal menjadi senjata utama untuk membungkam dan mematikan gerakan antipemerintah.

Polisi setempat menegaskan Undang-Undang Pelanggaran Keamanan 2012 atau SOSMA telah ditegakkan lagi. Dengan undang-undang itu, seseorang dapat ditahan selama 28 hari kendati belum ada bukti. “Saya tidak dapat mengatakan bahwa kami terkejut dengan penahanan itu,” kata Sharul Aman Mohd Saari, ketua interim Bersih 2.0. “Tetapi kami betul-betul tidak menduga bahwa penangkapan itu didasarkan pada SOSMA.” Kepolisian Malaysia pun membantah pihaknya hendak memberangus gerakan Bersih yang menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur. Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar berkelit bahwa penahanan Chin berkaitan dengan unjuk rasa kelompok Bersih pada Sabtu (19/11) lalu.

Alasan apa yang mendasari polisi menahan Chin? Khalid mengatakan saat penggerebekan ke kantor Bersih, mereka menemukan ‘dokumen yang melanggar demokrasi parlementer’. Saat operasi penggerebekan, Sharul mengatakan, ”Polisi meneliti setiap dokumen dan mereka telah menyimpan data tentang OSF (Open Society Foundation).” OSF adalah organisasi nirlaba yang dibentuk pebisnis AS, George Soros. Soros memang dikenal kerap mendanai organisasi masyarakat sipil di sejumlah negara.

Polisi Diraja Malaysia menyita komputer dan dokumen yang terkait dana dan transaksi termasuk gaji dan dokumen pembayaran staf Bersih. Sejumlah berkas turut dibawa aparat kepolisian. “Ada orang yang mengklaim bahwa Maria terkait jaringan kekuatan asing seperti CIA (Badan Intelijen Amerika) dan ini masuk akal,” papar Khalid. Pemerintah dan polisi memiliki pendapat sendiri tentang SOSMA. Pengacara Chin memiliki pandangan yang berbeda. “SOSMA seharusnnya digunakan untuk menjerat teroris dan individu yang berbahaya. Maria justru melakukan hal baik yang mengarah pada pembangunan bangsa,” kata pengacara Maria Chin dan keluarganya itu. Kini Chin ditahan di sebuah sel tersendiri. Di sel yang tidak berjendela itu, ia harus tidur tanpa alas. Bahkan perempuan yang berusia 60 tahun itu tidak mendapat akses untuk pengobatan.(CNN/Deri Dahuri/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya