Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Indonesia Siap Bantu Muslim Rohingya

Haufan Hasyim Salengke
22/11/2016 04:45
Indonesia Siap Bantu Muslim Rohingya
(AFP)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kekerasan yang meningkat di Rakhine, Myanmar, telah menyebabkan sekitar 30 ribu warga suku Rohingya mengungsi.

Indonesia pun menyatakan siap membantu muslim Rohingya jika diperlukan.

Aktivis HAM menuding tentara pemerintah membunuh warga sipil, memerkosa perempuan, dan membakar rumah-rumah.

Human Rights Watch (HRW), Senin (21/11), menyampaikan dugaan pelanggaran HAM di sejumlah tempat di Maungdaw, salah satu kota di Rakhine yang telah diblokade militer Myanmar.

"Kami telah memverifikasi dengan citra satelit setidaknya 1.250 rumah dan bangunan lainnya di desa-desa telah dibakar hingga rata dengan tanah," kata Deputi Direktur Divisi Asia HRW, Phil Robertson, kepada Media Indonesia.

Phil mengatakan pasukan keamanan Myanmar terlibat tuduhan serius terkait dengan HAM karena melakukan penangkapan sewenang-wenang, menggunakan kekuatan mematikan terhadap warga sipil tak bersenjata, serta melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku terus memantau perkembangan isu Rohingya dari dekat.

Namun, ia belum mau banyak berkomentar sebelum ada klarifikasi terkait dengan kabar pembantai-an warga etnik minoritas itu.

"Kita memang perlu untuk mengklarifikasi semua berita yang ada. Makanya kita tidak akan memberikan komentar sebelum ada klarifikasi," ujar Retno, Senin (21/11).

Senada dengan itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan Indonesia tidak tinggal diam terhadap nasib umat Islam di Myanmar dan terus memantau perkembangan situasi dari dekat.

"Jika diperlukan, kita harus siap membantu. Saya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri yang jadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah ini," ujarnya.

Indonesia, menurutnya, siap memfasilitasi tokoh agama Islam maupun Buddha serta akademisi perguruan tinggi keagamaan untuk membantu penyelesaian masalah di Rakhine.

Sementara itu, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) mengutuk rezim Myanmar dan menyerukan lembaga-lembaga sosial untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan.

"Indonesia sebagai negara ASEAN terbesar diharapkan mendesak Myanmar menghentikan kezaliman terhadap muslim Rohingya yang secara historis adalah rakyat mereka sendiri," ujar pemimpin Jama'ah Muslimin, Yakhsyallah Mansur.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, dalam 48 jam terakhir 15 ribu orang diyakini telah mengungsi sehingga total pengungsi mencapai 30 ribu.

Posisi mereka terjepit karena tidak bisa masuk ke Bangladesh. Pasukan penjaga pantai Bangladesh telah mencegah 125 warga Rohingya dan mendorong mereka kembali ke Myanmar.

Kekerasan di Rakhine, wilayah yang mayoritas warganya muslim Rohingya, meletus setelah sejumlah pria bersenjata menyerang tiga pos pemeriksaan perbatasan polisi pada Minggu (9/10).

Pemerintah menuduh pelakunya suku Rohingya, tapi hingga kini dalang sebenarnya tidak jelas.

Sejak itu, militer menggelar operasi penyerbuan ke sejumlah desa di Rakhine.

Kekerasan meningkat selama akhir pekan ini.

Korban tewas lebih dari 30 orang dalam dua hari setelah militer mengerahkan helikopter tempur. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya