Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PARA petani di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berbondong-bondong menyelamatkan panen padi dari rendaman banjir. Sambil membawa arit, para petani bergantian menyelam di sawah yang terkena genangan sedalam 1,5 meter. Mereka memotong tanaman padi siap panen itu, menaruhnya di sebuah rakit kecil, dan mengumpulkannya di jalan setapak yang kering. Banjir merendam 80 hektare lahan sawah siap panen di desa itu. Saan, 48, petani setempat, mengungkapkan panen kali ini paling menyedihkan. “Enggak mungkin ada yang mau beli karena gabah pasti akan menghitam dan membusuk,” ungkap Saan yang memiliki lahan sawah 8 ha itu, Selasa (15/11).
Menurutnya, banjir tahun ini merupakan yang terbesar sejak 2007 dan 2013 lalu. Namun, pemerintah tak pernah memberikan solusi kepada petani, termasuk informasi soal asuransi pertanian. Luapan Sungai Citanduy juga merendam ratusan hektare persawahan di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Pangandaran, dan menyebabkan gagal tanam. Untuk mengantisipasi kekurangan pangan, pemerintah telah berupaya agar area yang telah ditanami dimaksimalkan.
“Sistem tanam legowo dua dan legowo empat akan mengantisipasi kekurangan pangan karena dapat mengantisipasi serangan hama dan hasil produksi tanam bisa membuahkan hasil bagus,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Kelautan Pertanian Kehutanan (DKPK) Pangandaran, Tata Sujana. Selain itu, petani diimbau untuk beralih menanam makanan pengganti beras, seperti jagung dan singkong, sambil menunggu air surut. Banjir juga merendam sekitar 70 ha lahan pertanian yang ditumbuhi padi dan jagung di Jorong Pondok Sawah, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Pasaman Barat, Sumbar. (CS/AD/YH/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved