Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBUAH truk yang memuat bom menabrak dinding Gedung Konsulat Jerman di Kota Mazari-Sharif, Afghanistan, pada Kamis (10/11) malam waktu setempat. Ledakan kuat tersebut menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Taliban menyebut serangan tersebut sebagai aksi balas dendam atas serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) di Provinsi Kunduz pada awal bulan ini dan menewaskan 32 warga sipil. Serangan bom tersebut diikuti dengan tembakan sporadis yang menggema di seluruh kota yang biasanya tenang.
Serangan itu turut menghancurkan jendela toko-toko di sekitar bangunan serta menyebabkan penduduk setempat berlarian mencari tempat berlindung. "Pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil bermuatan bahan peledak ke dinding Konsulat Jerman," ujar kepala polisi setempat, Sayed Kamal Sadat. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jerman mengatakan serangan itu telah berakhir. Semua staf konsulat dilaporkan tidak mengalami luka. "Bangunan konsulat telah rusak berat. Masih belum jelas berapa banyak penduduk sipil Afghanistan dan petugas keamanan yang tewas atau terluka dalam serangan tersebut," ujar Kemenlu Jerman dalam sebuah pernyataan, kemarin.
"Simpati kami mengalir untuk penduduk Afghanistan yang terluka dan keluarga mereka," ujar pernyataan Kemenlu Jerman. Sementara itu, menurut sebuah sumber diplomatik di Berlin, Jerman, Menlu Jerman Frank Walter Steinmeir mengadakan pertemuan mendadak. "Terjadi pertempuran di luar dan di daratan konsulat. Pasukan keamanan Afghanistan dan pasukan NATO dari Kamp Marmal (markas pasukan Jerman di Mazar-i-Sharif) telah berada di tempat kejadian," ujar juru bicara Kemenlu Jerman.
Menurut wartawan AFP yang berada di tempat kejadian, pasukan khusus Afghanistan mengepung gedung konsulat yang sebelumnya dikenal sebagai Mazar Hotel. Helikopter terdengar terbang di atas gedung pada Jumat (11/11) pagi waktu setempat disertai mobil ambulans. Dokter setempat, Noor Mohammad Fayez, mengatakan setidaknya dua tewas dan lebih dari 100 orang terluka termasuk 10 anak.
Beberapa orang yang terluka bahkan berada dalam kondisi kritis. Seluruh korban dibawa ke dua rumah sakit di kota tersebut. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut serangan bunuh diri itu telah menewaskan 10 penjajah. Taliban telah melakukan serangan rutin untuk melawan pasukan AS dan sekutu mereka. Dengan mem-posting gambar konsulat dari Google Earth di media sosial, Twitter, Mujahid menyebut serangan itu sebagai balas dendam atas serangan udara AS di Kunduz. Sebelumnya pada pekan lalu, pasukan AS melakukan serangan udara di Kunduz. Mereka mengakui beberapa warga sipil mungkin menjadi korban serangan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved