Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Uni Eropa Galang Dana untuk Pengungsi

(AFP/Aya/I-2)
25/9/2015 00:00
Uni Eropa Galang Dana untuk Pengungsi
(AFP)
UNI Eropa (UE) sepakat menggalang dana sebesar US$1 miliar melalui badan PBB untuk pengungsi asal Suriah. Kesepakatan itu dinyatakan dalam pertemuan darurat yang berlangsung kemarin di Brussels, Belgia. Dana tersebut juga akan digunakan untuk memperketat daerah perbatasan jika nanti gelombang migran bertambah. "Malam ini kita sepakat bahwa kita tidak bisa hanya melanjutkan apa yang telah kita lakukan sebelumnya," kata Presiden UE Donald Tusk. Situasi kian memanas antarnegara Eropa ketika dihadapkan dengan persoalan krisis migran.

Namun, Tusk mengatakan kini para pemimpin berhasil sepakat dalam pertemuan yang digelar kemarin. "Ini momen yang cukup simbolik, saya yakin kita telah menghentikan permainan berisiko saat kita saling menyalahkan," tambah Tusk. Pada kesempatan itu, pemimpin UE sepakat memobilisasi dana tambahan sebesar 1 miliar euro untuk badan PBB terkait dengan pengungsi dan World Food Programme untuk membantu pengungsi di kawasan sekitar Suriah. Dalam pertemuan itu juga diputuskan UE akan meningkatkan bantuan kepada Turki, Libanon, dan Yordania serta negara-negara Balkan, terutama di jalur utama migran, tempat banyak migran berdatangan melalui jalur tersebut.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan Prancis akan memberikan 100 juta euro selama dua tahun. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan komitmen negaranya untuk menyumbang dana 137 juta euro. UE juga setuju memperketat perbatasan luar wilayah mereka. Pasalnya, kata Tusk, ada perubahan cara berpikir mengenai perbatasan luar sekaligus kekhawatiran bahwa zona bebas paspor (schengen) akan berakhir jika negara memberlakukan pengecekan di perbatasan guna menghalangi masuknya migran yang menuju Jerman. Selain itu, UE setuju untuk membangun pusat penerimaan di negara-negara garis depan, mungkin di Yunani dan Italia.

Hal itu dilakukan agar penyelesaian persoalan ekonomi migran lebih cepat. Jean-Claude Juncker, Ketua Komisi UE, mengatakan pertemuan berlangsung lebih kondusif daripada yang diperkirakan. Menteri dalam negeri negara-negara UE juga mengupayakan kesepakatan merelokasi 120 ribu pengungsi ke Hongaria, Rep Ceko, Rumania, dan Slovakia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya