Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
POLISI Turki menahan belasan anggota perlemen dari partai pro-Kurdi, Partai Rakyat Demokrat (HDP), Jumat (4/11). Setelah dua pemimpin HDP ditangkap, terjadi ledakan bom yang menewaskan delapan orang. Diduga, pelakunya ialah kelompok militan Kurdi. Dua pemimpin Partai Rakyat Demokrat (HDP), Selahattin Demirtas dan Figen Yuksekdag, ditahan dengan tuduhan terlibat aksi teror terkait dengan kudeta gagal pada 15 Juli lalu. Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan Demirtas ditangkap di rumahnya di tenggara Kota Diyarbakir, sedangkan Yuksekdag di Kota Ankara ditangkap dalam operasi investigasi terhadap para pelaku aksi terorisme.
Mereka telah menjadi target dalam beberapa penyelidikan secara terpisah selama sebulan terakhir. Namun, kedua tokoh Kurdi itu baru ditangkap Jumat (4/11). Dengan ditangkapnya dua tokoh HDP, hakim di Kota Diyarbakir akan segera memutuskan apakah mereka akan tetap ditahan atau dibebaskan. Demirtas dan Yuksekdag dituduh telah menyebarkan propaganda partai terlarang, Partai Pekerja Kurdi (PKK). Selain tuduhan itu, Demirtas dituduh memprovokasi aksi kekerasan dalam unjuk rasa yang berujung bentrok pada Oktober 2014.
Bersamaan dengan penahanan dua tokoh HDP, bom mobil meledak di luar kantor polisi di Distrik Beglar, Diyarbakir, Turki, yang berpenduduk mayoritas etnik Kurdi. Dua warga setempat mengaku melihat sebuah minibus meledak di luar kantor polisi di Distrik Beglar. Ledakan terjadi hanya beberapa jam setelah penahanan tersebut. Dalam insiden itu, delapan orang tewas termasuk dua polisi dan lebih dari 100 mengalami luka-luka. Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim mengatakan serangkaian ledakan bom baru-baru ini telah menunjukkan 'wajah buruk' dari PKK.
Selain dua pemimpin HDP, sembilan anggota parlemen dari partai yang sama juga ditahan. Para politikus pro-Kurdi tersebut dituduh turut mendukung kudeta militer gagal yang terjadi pada Juli lalu. Mereka yang ditahan termasuk anggota parlemen terkemuka, Sirri Sureyya Onder. Sebelumnya, ia pernah dituduh kerap berhubungan dengan tokoh PKK yang ditahan, Abdullah Ocalan. Dalam Twitter-nya, Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan dirinya sangat cemas atas aksi penangkapan yang dilakukan aparat keamanan Turki. Ia akan segera bertemu dengan duta besar Turki untuk menanyakan hal yang terkait dengan penangkapan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved