Mosul Dikepung dari Segala Penjuru

PERDANA Menteri Irak Haider al-Abadi menyeru kepada kelompok militan Is lamic State (IS) untuk menyerah. Ultimatum itu disampaikan pemimpin Irak di tengah upaya pasukan pemerintah bersama tentara koalisi merangsek merebut Kota Mosul, benteng terakhir kelompok radikal itu. Al-Abadi menyatakan tidak ada opsi lain bagi IS selain meletakkan senjata atau dibabat habis. Ia menyatakan tidak ada jalan keluar atau kabur bagi mereka karena dikepung dari segala arah.

“Kami akan mendatangi Daesh (IS) dari segala arah dan insya Allah, kita akan menebas kepala ular ini,” kata Al-Abadi saat mengunjungi pasukan, di Kota Shura, selatan Mosul, Senin (31/10). Pasukan Irak merangsek ke posisi hanya beberapa ratus meter dari Mosul Senin (1/11), siap untuk mengusir milisi dari kota itu. Kemajuan terbaru ini datang setelah pasukan pemerintah merebut desa terakhir di bagian timur kota.

“Kami saat ini sedang merang sek di Gogjali,” kata Letnan Jenderal Abdelwahab al-Saadi, seorang perwira senior Badan Kontraterorisme (CTS). “Selanjutnya (kami) akan menuju Al-Zahra dan Al-Karama di sisi timur Mosul.” Pasukan elite CTS menghadapi tembakan mortir saat merangsek dari kota Kristen, Bartalla, menuju pinggiran timur Mosul, Senin (31/10). Letnan Kolonel Muntadhar Salem mengatakan CTS telah merebut Bazwaya, satu dari dua desa yang dikontrol IS yang posisinya di antara pasukan Irak dan tepi timur Mosul.

Pasukan khusus itu kini di posisikan kurang dari 1 mil dari batas Kota Mosul dan kawasan timur Gogjali. “Malam ini, jika segala sesuatu telah diaman kan, kami akan memosisikan diri 700 meter dari Mosul,” ujar Muntadhar. Brigadir Jenderal Haider Fadhil mengatakan pasukannya telah menghancurkan tiga bom mobil bunuh diri yang berusaha menyerang mereka.

Ia berkeras pasukan berencana memasuki Mosul ‘segera’ dan membebaskannya. Dengan didukung serangan udara dan darat dari koalisi pim pinan Amerika Serikat, pu luhan ribu pejuang Irak ber kumpul di Mosul pada lini berbeda dalam operasi militer terbesar negara itu untuk beberapa tahun. Selama dua pekan, pasukan Irak dan sekutu Kurdi mereka, suku Sunni, dan milisi Syiah telah berkumpul di Mosul dari sejumlah arah untuk mengusir IS dari kota terbesar kedua Irak itu.

Seorang perwira Irak di Baz waya, desa terakhir sebelah timur Mosul, mengatakan warga telah mengibarkan bendera putih di bangunan dan jendela mereka sebagai tanda mereka tidak akan menolak pasukan khusus masuk mengusir pejuang IS. (AFP/AP/Hym/I-1)