Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Senangi Serbia, Serbu Hongaria

AFP/Haufan Hasyim Salengke/I-2
18/9/2015 00:00
Senangi Serbia, Serbu Hongaria
(AP/TAMAS SOKI)
"AKU benci kamu, Hongaria! Terima kasih, Serbia," teriak salah satu migran asal Irak, Hassan, sambil mengambil batu saat ia bergegas menyerang polisi Hongaria di perbatasan Serbia.

Ekspresi dan tindakan Hassan itu merupakan luapan kemarahan atas keputusan Budapest yang menutup perbatasannya untuk para migran.

Padahal, negara itu merupakan rute kunci bagi perjalanan migran ke negara-negara Eropa Barat yang kaya, semisal Jerman.

"Yalla! (Mari kita mulai!)," teriak para migran untuk memotivasi satu sama lain.

Para pengungsi asal Timur Tengah yang lari dari peperangan dan penderitaan itu mulai melemparkan potongan aspal ke arah polisi yang dibalas dengan tembakan gas air mata dan meriam air.

Namun, karena tersedak oleh sengatan gas yang menyebabkan mata mereka memerah, para migran segera mundur untuk memulihkan kekuatan sebelum melanjutkan serangan.

Setelah bentrokan berlangsung selama lebih dari 1 jam pada Rabu (16/9) itu, puluhan migran yang merepotkan polisi antihuru-hara memasuki wilayah Hongaria dari Serbia.

Mereka berhasil meruntuhkan pagar perbatasan yang didirikan di dua jalan akses ke Hongaria.

Mereka dalam posisi siap 'bertempur' dengan polisi yang mundur sekitar 50 meter.

Aparat berusaha mempertahankan diri dengan melemparkan granat gas air mata.

Sekitar 500 migran berada di perbatasan saat bentrokan terjadi, termasuk sekitar 300 orang yang terlibat dalam 'pertempuran' sembari meneriakkan kata-kata 'kebebasan'.

Sebagian lainnya mencongkel aspal di bibir jalan yang digunakan sebagai batu untuk menyerang aparat.

Para migran juga menyalakan api unggun dari pakaian dan kayu yang ada di sekitar lokasi, menciptakan awan asap tebal.

Sementara itu, di langit, dua helikopter dari Budapest, satu milik militer dan satu lagi punya polisi, terbang memantau di atas lokasi kejadian.

Dua akses jalan menuju ke Hongaria, yang biasanya digunakan mobil, berubah menjadi tempat perkemahan dengan lebih dari seratus tenda, bahkan di aspal jalan.

Dari insiden bentrokan yang berujung kekerasan itu, Pemerintah Hongaria melaporkan 14 polisi terluka tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang sumber dari otoritas Serbia mengatakan beberapa migran cedera dalam insiden yang disesalkan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.

Menteri Serbia yang bertanggung jawab atas urusan pengungsi, Aleksandar Vulin, mengunjungi lokasi bentrokan untuk mencoba menenangkan situasi.

Politisi Serbia mengecam Hongaria dengan menyebut itu pelanggaran kedaulatan Serbia.

Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic menuduh tindakan Hongaria brutal dan tidak mencirikan 'wajah' Eropa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya