Pertemuan OKI Ke-43 Fokus Isu Pendidikan

PERTEMUAN Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam ke-43 di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (18/10), mengangkat pentingnya peran pendidikan
sebagai pintu masuk bagi terciptanya perdamaian. Presiden sementara Uzbekistan, Shaukat Mirziyoyev, dalam sambutannya mengatakan OKI perlu kembali melihat catatan sejarah peradaban Islam, khususnya saat banyak inovasi dan penemuan dihasilkan ilmuwan Islam. Pada kesempatan itu, Sekjen OKI Iyaad Madani menilai OKI memiliki peran penting untuk menciptakan inisiatif kerja sama pendidikan di antara 24 negara anggotanya.

“Untuk dapat dimulainya berbagai inisiatif ini, OKI perlu memastikan adanya situasi yang kondusif khususnya yang melibatkan negara-negara anggota OKI,” tambahnya. Madani pun kembali mengapresiasi inisiatif tinggi pemerintahan Joko Widodo un tuk upaya menciptakan perdamaian atas konflik Pales tina. Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi mendukung penuh fokus OKI pada bidang pendidikan.

“Melalui pendidikan, kita dapat mengubah dunia menjadi lebih damai dan menjadi komunitas yang lebih sejahtera,” tutur Menlu Retno. Secara khusus, Retno meminta akses terbuka dan hak yang sama dalam pendidikan bagi kaum perempuan. Dia mengatakan peran perempuan sangat penting untuk menghadapi berbagai tan tangan dalam dunia Islam yakni terorisme, radikalisme, dan ekstremisme. (Ire/I-1)