Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Kebakaran Tewaskan Pasien ICU

(AFP/Ire/I-3)
19/10/2016 01:30
Kebakaran Tewaskan Pasien ICU
(AFP)

PEMERINTAH India memastikan bahwa total jumlah korban tewas dalam dua kasus kebakaran di negara bagian Odisha pada Senin (17/10) malam, sebanyak
22 orang. Sebagian besar korban adalah pasien yang terjebak di unit perawatan in sentif (ICU) rumah sakit swasta ternama. Sebelumnya pejabat setempat mengatakan, jumlah korban tewas dalam kebakaran di Rumah Sakit SUM di Bhubaneswar, Odisha, sebanyak 19 orang. Selasa (18/10), polisi merilis jumlah korban sebanyak 20 orang, dengan tambahan satu korban tewas akibat luka bakar kritis.

“Sebagian pasien dievakuasi dengan memecahkan jendela di lantai pertama kemudian mereka dibawa ke lantai dasar. Sebagian lainnya, dievakuasi lewat ruang operasi yang sedang kosong saat itu,” ungkap Sekretaris Bidang Kesehatan Odisha, Arti Ahuja,Selasa (18/10) . Dia mengatakan, lebih dari 40 pasien kritis sedang berada di ICU saat kebakaran terjadi. Saat ini Rumah Sakit SUM sudah disegel dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk menemukan penyebab kebakaran.

Sementara itu, dua orang tewas dalam kebakaran di Apar temen Maker Tower kawa san Cuffe parade, Mumbai, kemarin. Mereka kehabisan oksigen karena terjebak di tang ga darurat, sedangkan 11 orang lainnya berhasil diselamatkan dari kobaran api. Total 22 korban tewas dalam dua kasus berbeda itu. Delapan jenazah dievakuasi ke RS Capital, sementara 14 lainnya ke RS AMRI. “Kami menerima 14 korban dalam kondisi tewas. Lima pasien lainnya dialihkan dari RS SUM,” ujar Pengawas RS Capital, Binod Kumar Mishra.

Peristiwa kebakaran semacam itu sering terjadi di India. Alasan terbesar karena standar keamanan yang buruk. Pada 2011 lebih dari 90 pasien tewas di rumah sakit swasta di bagian barat Kota Kolkata aki bat kebakaran. Sebagian besar korban tewas akibat ke racunan gas beracun. Polisi Bhubaneswar Sharat Kumar Sahu mengatakan, api berasal dari bangsal dialisis di gedung berlantai empat dan dengan cepat menyebar ke unit perawatan intensif. “Ke banyakan dari pasien yang kritis berada di ventilator dan meninggal dalam api,” tutur Sahu.

Menurutnya, lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran berjuang selama lima jam untuk memadamkan api. Tiga staf di rumah sakit itu telah ditahan. “Sudah dikonfi rmasi, mereka ditahan karena kelalaian,” tambahnya. Direktur Jenderal Polisi Unit Kebakaran Binay Behera mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat untuk memeriksa standar sistem ke amanan terkait bahaya kebakaran di rumah sakit itu. Sementara itu Koordinator Menteri Odhisa, Naveen Patnaik mengunjungi para pasien yang dievakuasi ke rumah sakit. Saat ini ada 105 pasien yang masih dirawat di sembilan rumah sakit berbeda. Dia pun memerintahkan penyelidikan atas kejadian yang disebutnya ‘insiden tragis’. “Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan mereka dari dana bantuan pemerintah,” kata Patnaik. (AFP/Ire/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya