Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KERJA sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa harus diperkuat, terutama dalam upaya memerangi aksi terorisme dan radikalisme. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dalam pertemuan ke-21 Menteri ASEAN-Eropa (AEMM) yang digelar di Kota Bangkok, Thailand, kemarin.
Pada pertemuan ke-21 AEMM tersebut, Menlu RI memimpin pembahasan pada agenda mengenai kerja sama untuk menghadapi tantangan keamanan global, yang menyangkut kontraterorisme, deradikalisasi, migrasi, dan penyelundupan manusia.
Dalam hal pemberantasan terorisme, Indonesia menekankan tiga hal pokok, yaitu penguatan kerja sama kontraterorisme; penguatan kemampuan unit antiteror dan kontra cyber terrorism; serta pengarusutamaan pendekatan soft power melalui pendidikan, peningkatan peran perempuan, masyarakat sipil, dan organisasi kemasyarakatan serta agama.
Pandangan Retno diapresiasi sejumlah negara anggota Uni Eropa, terutama terkait dengan penggunaan pendekatan soft power yang menekankan nilai-nilai toleransi dan moderasi di masyarakat.
Di masa mendatang, Retno berharap adanya peningkatan kerja sama dalam penyebaran nilai-nilai tersebut, baik melalui kerja sama bilateral maupun regional.
Pada agenda prioritas dan arah ke depan kerja sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa, Indonesia menegaskan pentingnya peningkatan kerja sama maritim, khususnya penanggulangan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing, sebagai isu strategis bersama.
Dalam kaitan itu, Indonesia menggarisbawahi perlunya IUU fishing dimasukkan sebagai isu kejahatan transnasional karena adanya kaitan antara IUU fishing dan kegiatan penyelundupan manusia, perdagangan obat terlarang, hingga senjata.
Deklarasi Bangkok
Pertemuan AEMM juga telah menghasilkan Bangkok Declaration on Promoting an ASEAN-EU Global Partnership for Shared Strategic Goals sebagai landasan dan komitmen ASEAN-Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama menuju kemitraan strategis di masa mendatang.
Di sisi lain, ASEAN-Uni Eropa akan memperingati 40 tahun kemitraan. Tahun depan, ASEAN-Uni Eropa juga akan mempersiapkan plan of action untuk 2018-2022.
Pertemuan tersebut akan dihadiri seluruh negara anggota ASEAN dan Uni Eropa serta dipimpin Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai selaku negara koordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa (2015-2018), dan Menteri Luar Negeri Slovakia Miroslav Lajcak sebagai Presiden Dewan Uni Eropa saat ini.
Di sela-sela pertemuan ke-21 AEMM, Menlu RI juga menggelar pertemuan dengan para menteri luar negeri dan ketua delegasi dari delapan negara anggota Uni Eropa, yakni Belanda, Denmark, Luksemburg, Latvia, Italia, Lituania, Prancis, dan Polandia.
Delegasi RI pada AEMM ke-21 itu dipimpin Menlu RI yang didampingi Dubes RI untuk Thailand, Ahmad Rusdi, Direktur Polkam ASEAN, serta pejabat dan staf dari Direktorat MWAK, serta Perutusan Tetap Republik Indonesia ASEAN. (I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved