Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
JET-JET tempur Suriah dan Rusia membombardir Allepo Timur, daerah yang kini dikuasai kelompok oposisi, kemarin. Pengeboman besar-besaran itu dilancarkan setelah pembubaran perundingan perdamaian yang diprakarsai Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Pengeboman dilakukan tidak lama setelah militer mengumumkan untuk merebut kembali kota kedua terbesar di Suriah itu. Serangan tiada henti dilancarkan melalui udara dan darat. Sekitar 250 ribu warga kini terjebak di tengah pertempuran.
Sebuah sumber militer mengatakan pengeboman dilakukan sebagai persiapan operasi darat besar-besaran. “Kami telah melakukan pengintaian, pengeboman dari udara, dan operasi artileri darat,” jelasnya.
“Ini bisa berlangsung berjam-jam sebelum operasi darat dimulai. Sementara itu, operasi darat akan sangat tergantung pada hasil situasi di lapangan,” katanya.
Seorang perwira militer di Aleppo mengonfirmasi serangan darat belum dimulai. Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan setidaknya 30 serangan terjadi di distrik yang dikuasai pasukan oposisi sejak kemarin pagi.
Kelompok yang berbasis di Inggris itu menambahkan, sedikitnya 10 orang tewas, di antaranya dua anak, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Beberapa korban meninggal dikhwatirkan terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Koresponden AFP mengatakan skala kerusakan akibat serangan itu sangat besar. Dua pusat pertahanan sipil juga termasuk di antara gedung-gedung yang diserang.
Kepala Pemantau HAM Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia ikut ambil bagian dalam serangan yang dilakukan pesawat tempur pasukan rezim Bashar al-Assad. “Pasukan Suriah menjatuhkan bom dan pesawat Rusia melancarkan serangan,” katanya.
Dia menambahkan, serangan udara itu mengawali ‘serangan darat besar-besaran’ yang bertujuan mengambil alih perlahan-lahan wilayah di Aleppo Timur.
Sebelumnya, antara Rusia dan AS sepakat melakukan gencatan senjata, tapi gagal di tengah jalan. Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov tidak dapat menyepakati syarat-syarat gencatan senjata. Lavrov menolak permintaan Kerry untuk mengandangkan segera jet-jet tempur Suriah.
“Kami tidak bisa lagi melanjutkan di jalur yang sama. Satu-satunya jalan untuk mencapai gencatan senjata ini ialah jika pihak yang memiliki kekuasaan udara dalam konflik itu berhenti menggunakannya,” jelas Kerry mengenai alasan kegagalan perundingan tersebut. (AFP/Ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved