Portugal Tolak Dana Talangan Kedua

PEMERINTAH Portugal berkukuh menolak menerima dana talangan (bailout) untuk yang kedua kalinya dari komunitas internasional. Kepada wartawan CNBC, Senin (12/9), Menteri Keuangan Portugal, Mario Centeno yang baru saja menghadiri pertemuan Menkeu Uni Eropa di Bratislava, Slovakia, mengatakan dia sedang fokus memperbaiki kondisi keuangan Portugal.

Hal ini untuk menghindari tekanan dari otoritas Uni Eropa agar Portugal meminta bantuan dari negara-negara di wilayah itu, termasuk Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) serta Dana Moneter Internasional (IMF).

"Ini merupakan tugas saya. Kami sedang menyusun komitmen fiskal dan pengurangan pengeluaran secara tepat," tutur Centeno.

Centeno menegaskan, pihaknya menaruh perhatian besar bagi pemulihan pendapatan, terutama peningkatan pendapatan keluarga. Menurutnya, pemerintah sedang melakukan banyak upaya, di antaranya membantu perusahaan memperoleh pendanaan serta menstabilkan sektor keuangan.

"Tujuannya, merangsang investasi dan ekonomi tumbuh," kata Centeno. Untuk diketahui, pada 2011 Portugal pernah mendapat kucuran dana talangan dari Uni Eropa dan IMF senilai total 78 miliar euro atau setara US$ 85 miliar.

Akibat pinjaman tersebut, Portugal harus memangkas besar-besaran anggaran belanja negara dan juga melakukan reformasi menyeluruh. Beruntung pada 2014, mereka mampu keluar dari situasi sulit dan tidak bergantung lagi dari dana talangan.

Sementara itu, dari Yunani diwartakan, para pengawas dari tim kreditor kembali mengunjungi A-thena untuk mendesak pemerintah setempat segera mengimplementasikan reformasi ekonomi agar dapat kembali mendapat dana talangan.

Pihak otoritas dari IMF dan Bank Central Eropa, serta perwakilan dari Komisi Eropa dijadwalkan bakal mendiskusikan hal itu hari ini. Reformasi ekonomi yang belum dijalankan Yunani terkait dana talangan itu antara lain program privatisasi serta liberalisasi sektor energi dan bank pemerintah. (AFP/I-1)