Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
FILIPINA tetap memberi keyakinan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya tetap menghormati ‘Negeri Paman Sam’ sebagai sekutu militer kendati Presiden Rodrigo Duterte meminta para penasihat militer AS untuk meninggalkan wilayah selatan negaranya.
Sebelumnya atau pekan lalu, Duterte juga mengatakan pemimpin AS Barack Obama dengan sebutan ‘anak pelacur’. Tak hanya itu, ia menyebut bahwa ia bukanlah penyuka Washington. Pada Senin (12/9), mantan Wali Kota Davao tersebut meminta para penasihat militer AS meninggalkan wilayah selatan Filipina.
Kemarin, Duterte kembali membuat panas telinga Washington. Ia menegaskan militer Filipina tidak akan berpartisipasi dalam patroli bersama dengan militer AS di Laut China Selatan di masa mendatang. Padahal, Filipina tengah bersengketa dengan Tiongkok di wilayah perairan tersebut.
Namun, sejumlah pejabat Filipina tetap bersikap tenang dan mengatakan hubungan negara mereka dan sekutu militer mereka, AS, tetap berjalan seperti biasa. AS tetap mendukung Filipina dalam menghadapi sengketa wilayah dengan Tiongkok di Laut China Selatan.
“Sejauh ini tidak ada perubahan kebijakan , kami tetap menghormati sahabat dekat kami Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay, kemarin. Hal senada juga disampaikan juru bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella. (AFP/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved