PADA Juni lalu, Nina Totenberg, jurnalis di lembaga media swasta National Public Radio, ditelepon agen Biro Investigasi Federal (FBI).
Dia diberi tahu bahwa biola Stradivarius yang dulu milik ayahnya, violis Roman Totenberg (1911-2012), telah ditemukan setelah hilang selama 35 tahun.
Biola itu dikenal dengan sebutan Ames Stradivarius.
Alat musik itu merupakan satu dari 550 biola buatan tangan Antonio Stradivari (1644-1737), perajin instrumen musik asal Italia.
Biola Stradivarius terkenal karena memiliki suara yang disebut luar biasa dan tidak dapat diimitasi.
Roman Totenberg ialah sosok ternama dalam dunia orkestra.
Dia tampil perdana pada usia 11 tahun bersama Orkestra Warsaw Philharmonic di Warsawa, Polandia, negara kelahirannya.
Pada 1935, Totenberg tampil sukses dalam debut di Orkestra Simfoni Nasional di Washington DC, Amerika Serikat.
Berkat penampilan gemilangnya, Totenberg diminta bermain biola untuk Presiden AS Theodore Roosevelt di Gedung Putih.
Pada 1938, Totenberg secara resmi bermigrasi ke AS.
Dia tampil di panggung orkestra di berbagai negara, juga mengajar.
Pada Mei 1980, biola Stradivarius milik Totenberg dicuri dari kantornya di Sekolah Musik Longy, dekat Boston, AS, tempat dia mengajar.
Sejak saat itu, biola yang dibuat pada 1734 dan diperkirakan bernilai US$5 juta tersebut hilang hingga Juni lalu, saat anak Totenberg ditelepon FBI.
"Sayang, ayah tidak ada di sini. Tapi, saya yakin dia menyaksikan kita sekarang dan merayakannya dengan segelas vodka," tutur Nina Totenberg dalam seremoni penyerahan biola itu di New York, AS, Kamis (6/8).
Menurut Nina, biola Ames Stradivarius itu ditemukan istri mendiang musikus Philip Johnson, Juni lalu.
Johnson wafat pada 2011.
Biola itu teronggok di sebuah lemari di rumah.
Istri Johnson lalu membawanya untuk diperiksa Philip Injeian, seorang pembuat dan penilai instrumen musik.
"Kabar baik, ini merupakan salah satu biola Stradivarius. Kabar buruknya, biola ini dicuri 35 tahun silam dari violis Roman Totenberg," begitu penjelasan Injeian kepada istri Johnson kala itu.
Injeian lantas melaporkan temuan itu kepada FBI yang meneruskan informasi kepada Nina Totenberg sebagai ahli waris Roman Totenberg.
Kini, biola itu telah kembali kepada ahli waris pemiliknya.
Namun, Nina beserta dua saudara kandungnya, Jill dan Amy, menyatakan akan menjual saja biola berharga itu.
"Kami bertiga tidak bisa bermain biola," dia beralasan.
Lagi pula, tambah Nina, "Sebuah biola Stradivarius seharusnya ada di tangan para seniman besar. Kami harap biola ini dirawat sebagai warisan agung dan dimainkan untuk kembali memesona para pecinta orkestra."