Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
“SAYA yakin 2022 ini akan menandai awal baru bagi hubungan kerja sama kedua negara yang kuat dan sejahtera walaupun hubungan diplomatik Indonesia dan Niue baru terjalin pada 2019 dan terbilang relatif muda, ditambah dengan pandemi covid-19 yang telah menghalangi kita untuk menjalin hubungan dan kerja sama yang lebih dalam.”, tutur Duta Besar Fientje Maritje Suebu kepada Premier Niue, Hon Dalton Tagelagi saat presentasi penyerahan Surat Kepercayaan yang diadakan di Wellington, Selandia Baru.
Pada 19 Juli 2022, Dubes Fientje menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Premier Tagelagi, dengan disaksikan oleh Komisaris Tinggi Niue di Wellington, pejabat terkait dari Niue. serta KBRI Wellington.
Penyerahan Surat Kepercayaan dilaksanakan di kantor Komisi Tinggi Niue di Wellington di sela kunjungan Premier Tagelagi ke Selandia Baru.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Dubes Indonesia Kunjungi Kepulauan Cook
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Niue diketahui baru terjalin pada 12 Juli 2019, ditandai dengan penandatanganan joint communique di sela-sela acara Pacific Exposition 2019. Penandatanganan itu dilaksanakan oleh Menlu RI Retno Marsudi dan Premier Niue pada saat itu, Almarhum Toke Talagi.
Dengan penyerahan Surat Kepercayaan itu, Dubes Fientje resmi menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Niue, yang bertempat tinggal di Wellington. Dubes Fientje juga terakreditasi untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook.
Dubes Fientje menyampaikan beberapa amanat Presiden Joko Widodo untuk terus memperkuat kerja sama dan persahabatan kedua negara di beberapa sektor, antara lain: sektor perdagangan; pariwisata; sosial budaya; saling mendukung dan bekerja sama di forum regional dan internasional, termasuk di Forum Kepulauan Pasifik (PIF); serta kesediaan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan pengembangan teknis yang sesuai dengan perlindungan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim yang dibutuhkan di Niue.
Selain itu, Dubes Fientje menekankan pentingnya untuk terus menjalin kerja sama dengan Niue sembari mendukung integritas wilayah dan kedaulatan negara masing-masing, ekonomi, dukungan untuk dapat saling bangkit dari pandemi covid-19, serta kerja sama di bidang sosial budaya mengingat kedekatan hubungan antara masyarakat Indonesia dan Niue, yang merupakan rumah terbesar bagi masyarakat Melanesia dan Polinesia.
Pada kesempatan yang sama, Premier Niue menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi Niue, terutama terkait dampak perubahan iklim dan pandemi covid-19.
Premier Niue membahas lebih lanjut kemungkinan tempat untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan Indonesia, termasuk melalui kemitraan dan bantuan teknis.
Niue merupakan negara dengan pemerintahan sendiri yang memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer dan berstatus asosiasi bebas dengan Selandia Baru sejak 19 Oktober 1974.
Niue dipimpin oleh Hon. Dalton Tagelagi sebagai Premier dan merangkap sebagai Menteri Luar Negeri Niue.
Pada akhir pertemuan, Dubes Fientje menyampaikan harapan agar penyerahan Surat Kepercayaan tersebut akan menjadi awal baru bagi hubungan kedua negara yang lebih erat, lebih kuat dan lebih sejahtera, serta meminta dukungan dari Premier Tagelagi dan pemerintah Niue untuk keberhasilan pemenuhan masa jabatannya. (RO/OL-1)
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Hubungan bilateral Indonesia dan Kepulauan Cook memang baru dirintis, tepatnya pada Juli 2019.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved