Korut Rayakan Ultah Kim II Sung tanpa Parade Militer

Cahya Mulyana
16/4/2022 12:00
Korut Rayakan Ultah Kim II Sung tanpa Parade Militer
Korea Utara merayakan ulang tahun Kim II Sung tanpa parade militer.(AFP PHOTO/KCNA VIA KNS)

Korea Utara (Korut) merayakan peringatan 110 tahun kelahiran Kim Il Sung pada Jumat (15/4) dengan kembang api, prosesi, dan gala malam di alun-alun utama Pyongyang, dengan ribuan orang dalam pakaian tradisional berwarna-warni bernyanyi dan menari. Pyongyang yang memiliki senjata nuklir biasanya menerapkan hari libur yang dikenal sebagai Hari Matahari untuk memamerkan persenjataan terbarunya.

Tetapi tahun ini, pemerintah Korut yang sudah menggelar serangkaian uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tidak akan memamerkan persenjataan dan militernya para perayaan tersebut. Presiden Korut Kim Jong Un hanya mengunjungi makam kakeknya itu dan mengadakan pertemuan nasional dan prosesi publik di Lapangan Kim Il Sung. Pyongyang tetapi tidak memberikan pernyataan tentang perbedaan perayaan Kim II Sung dari biasanya itu.

Media pemerintah Korut menayangkan cuplikan langsung dari gala malam di alun-alun setelah matahari terbenam pada Jumat, setelah konser dilanjutkan pameran seni, dan seminar. Ada juga festival cahaya di pusat Pyongyang, dengan air mancur menari dan perahu hias di Sungai Taedong.

Festival itu menggambarkan secara artistik rumah asli Kim Il Sung dan gunung suci revolusi dan Gunung Paektu. Warga dapat mengambil foto di depan gapura yang diterangi dengan kalimat seperti Pyongyang Is Best dan We Are the Happiest in the World.

“Saya datang untuk melihat festival lampu bersama putri saya. Melihatnya hari ini, itu sangat keren. Hal yang paling mengesankan khususnya soal kedaulatan bangsa," kata Ri Bom Chol, seorang dokter berusia 40 tahun.

Namun nalis, pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat menduga Korut menyiapkan suguhan parade militer yang tidak biasa. Citra satelit menunjukkan bahwa pelatihan berlangsung di pangkalan militer Mirim, dengan beberapa ribu tentara membuat formasi.

Namun latihan itu diperkirakan bukan untuk perayaan kelahiran Kim II Sung namun hari lahir militer Korut, 25 April. “Karena dua peringatan itu hanya berjarak 10 hari, tampaknya agak sulit untuk mengadakan parade pada kedua kesempatan itu," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.

Kim Il Sung meninggal pada tahun 1994 tetapi merupakan presiden legendaris negara itu. Bahkan tubuhnya diawetkan dan disemayamkan di sebuah ruangan berlampu merah di Istana Matahari Kumsusan di pinggiran Pyongyang.

Orang Korut diajarkan sejak lahir untuk menghormati Kim Il Sung dan putranya Kim Jong Il, dan semua orang dewasa memakai lencana yang menggambarkan satu atau kedua pria tersebut. “Seiring hari, kerinduan akan pemimpin besar semakin meningkat,” kata Ri Gwang Hyok saat mereka mengunjungi patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il. “Cinta itu selamanya,” kata Ri, 33 tahun. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya