Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BADAN Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) akan meneliti kawah yang terbentuk saat sisa-sisa roket SpaceX diperkirakan akan menabrak Bulan, awal Maret mendatang. Mereka menyebut peristiwa itu sebagai kesempatan penelitian yang menarik.
Roket SpaceX, yang diluncurkan pada 2015 untuk menempatkan satelit NASA ke orbit dan tahap keduanya atau booster, telah mengambang di kosmos sejak saat itu.
"Pada lintasannya saat ini, tahap kedua diperkirakan akan berdampak pada sisi jauh Bulan pada 4 Maret 2022," kata juru bicara NASA, Kamis (27/1).
Baca juga: Sampah Roket SpaceX Diprediksi Bakal Menbrak Bulan dan Meledak
Tabrakan bongkahan roket seberat empat ton itu tidak akan terlihat dari Bumi secara real time, begitu pula Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA, yang saat ini mengorbit Bulan, tidak akan berada dalam posisi untuk mengamati benturan saat itu terjadi, menurut juru bicara tersebut.
Namun, LRO dapat digunakan nanti, guna menangkap gambar perbandingan sebelum dan sesudah.
“Menemukan kawah akan menjadi tantangan dan mungkin memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan," kata juru bicara itu, seraya menambahkan peristiwa unik itu menghadirkan peluang penelitian yang menarik.
Mempelajari kawah yang dibentuk oleh objek yang meluncur dengan massa dan kecepatan yang diketahui, diperkirakan dengan kecepatan 9.000 kilometer per jam, serta materi yang ditimbulkan oleh tumbukan, dapat membantu memajukan selenologi, atau studi ilmiah tentang Bulan.
Sebelumnya, pesawat ruang angkasa telah sengaja menabrak Bulan untuk tujuan ilmiah, seperti selama misi Apollo untuk menguji seismometer, tetapi ini adalah tabrakan pertama yang tidak disengaja yang terdeteksi.
Astronom Bill Gray, pencipta perangkat lunak yang digunakan untuk menentukan lintasan asteroid dan objek lain, adalah orang pertama yang menghitung jalur tabrakan baru pendorong dengan Bulan.
Dia percaya sampah antariksa harus selalu diarahkan ke Bulan jika memungkinkan.
"Jika menabrak Bulan, maka kita benar-benar belajar sesuatu darinya," kata Gray. (France24/OL-1)
Wahana antariksa NASA, Solar Dynamics Observatory (SDO), menyaksikan dua peristiwa langka dalam satu hari: transit bulan dan gerhana bumi yang menutupi matahari.
Jurnal Science menarik studi kontroversial mikroba arsenik yang diumumkan NASA pada 2010. Penarikan dipicu kritik lama soal kontaminasi fosfor.
NASA merilis koleksi gambar kosmik terbaru yang menampilkan keindahan luar angkasa dengan detail menakjubkan yang diambil Chandra X-ray Observatory.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
Boeing Starliner belum akan terbang ke ISS hingga awal 2026 karena masalah thruster dan kebocoran helium.
NASA merlisi foto permukaan matahari dengan jarak 6,1 juta kilometer menggunakan wahana antariksa Parker Solar Probe.
Celestis kembali hadir dengan misi memorial luar angkasa Perseverance Flight, membawa lebih dari 150 kapsul abu dan DNA ke orbit Bumi bersama SpaceX.
SpaceX dan Tesla, dua perusahaan terbesar milik Musk, diketahui menerima miliaran dolar AS dalam bentuk hibah pemerintah dan insentif lingkungan.
Hingga Jumat sore, Musk belum menanggapi secara langsung serangan Trump, lebih memilih mengunggah pembaruan terkait perusahaannya di media sosial.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengancam t Elon Musk, dengan menyatakan pemerintah akan mencabut semua subsidi dan kontrak semua perusahaan Elon Musk
SpaceX tetap menargetkan misi ke Mars tahun 2026 menggunakan roket Starship versi terbaru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved