Penyandang Tunanetra Kini Bisa Menikmati Foto

SITUS jejaring sosial Facebook terus melakukan inovasi. Senin (4/4), mereka memperkenalkan sebuah teknologi yang dirancang khusus bagi para penyandang tunanetra supaya mereka bisa menikmati foto atau gambar-gambar yang diunggah. Teknologi ini dirancang untuk mengenali objek pada gambar atau foto, dan kemudian menjelaskannya lewat suara.

“Ketika Facebook telah menghadirkan pengalaman visual yang makin menarik, kami berharap teknologi teks alternatif otomatis dapat menolong kaum tunanetra untuk bisa menggunakan Facebook seperti orang pada umumnya,” kata spesialis aksesibilitas Facebook, Matt King.

King sendiri sudah kehilangan penglihatan saat menjadi mahasiswa kelistrikan di Amerika Serikat.

Kini, fitur tersebut sedang diuji pada perangkat seluler yang didukung perangkat lunak iOS Apple dan memiliki perangkat pembaca layar yang diatur ke dalam bahasa Inggris.

Facebook rencananya akan memperluas kemampuan perangkat ini pada jenis sistem operasi lain dan menambahkan lebih banyak lagi bahasa, selain bahasa Inggris.

King menambahkan, teknologi ini bekerja pada seluruh jenis aplikasi Facebook dan bekerja berdasarkan kerja ‘jaringan saraf’ yang dilatih untuk mengenali objek dalam gambar. Kata dia, lebih dari dua miliar gambar diunggah ke Facebook, Instagram, Messenger, dan Whatsapp setiap harinya.

“Meski teknologi ini terbilang baru, kemampuannya untuk menjelaskan foto dengan suara merupakan langkah besar yang dapat membantu para penyandang tunanetra untuk menikmati foto seperti masyarakat lain,” sambung King.

Perusahaan yang berbasis di Silicon Valley, AS, itu mengatakan bahwa fitur bantu akan bergerak secara perlahan untuk menghindari informasi yang janggal atau keliru karena cara kerjanya yang otomatis untuk menggambarkan bentuk yang ada dalam gambar.

Kata-kata yang digunakan untuk menguraikan gambar mencakup kata-kata yang berkaitan dengan transportasi, penampakan luar ruang, olahraga, makanan, dan penampilan seseorang.

Cortana Intelligence Suite, nama teknologi Facebook tersebut, diklaim memiliki kemampuan untuk melihat, mendengar, berbicara, memahami, dan menerjemahkan kebutuhan orang.

Teknologi ini diluncurkan Facebook kurang dari sepekan setelah raksasa pengembang perangkat lunak Microsoft menarik para software developer dengan sejumlah tawaran untuk mengembangkan kekuatan komputasi awan, mahadata, dan pembelajaran mesin.

Microsoft mengatakan program riset ini masih terus diperdalam sehingga nantinya kapabilitas itu bisa diterapkan di dalam aplikasi sehingga dapat membantu orang-orang yang memiliki hambatan penglihatan atau tunanetra mengenali lingkungan sekitarnya, misalnya dengan menggunakan kamera ponsel pintar atau perangkat bantu lihat lainnya. (AFP/Thomas Harming Suwarta/I-2)