Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

India Memulai Vaksinasi Terbesar

Nur Aivanni
18/1/2021 01:50
India Memulai Vaksinasi Terbesar
Petugas medis menyuntikan vaksin covid-19 kepada seorang pasien di India(AFP)

INDIA kemarin memulai kampanye vaksinasi covid-19 terbesar di dunia. Negara tersebut bergabung dengan barisan negara-negara yang lebih kaya dengan upaya yang sudah berjalan dengan baik.

India ialah rumah bagi pembuat vaksin terbesar di dunia dan memiliki salah satu program imunisasi terbesar. Namun, tidak ada pedoman untuk besarnya tantangan tersebut. Pihak berwenang India berharap dapat memberikan suntikan kepada 300 juta orang, kira-kira sebesar populasi Amerika Serikat.

Penerima vaksin tersebut ialah 30 juta dokter, perawat, dan pekerja garis depan lainnya, serta diikuti 270 juta lainnya, yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki penyakit yang membuat mereka rentan terhadap covid-19.

Dosis pertama vaksin diberikan kepada petugas kesehatan di All Indian Institute of Medical Sciences di ibu kota India, New Delhi, setelah Perdana Menteri Narendra Modi memulai kampanye dengan pidato yang disiarkan televisi secara nasional.

Kelompok prioritas di seluruh negeri, mulai pegunungan Himalaya hingga Kepulauan Andaman di Teluk Benggala, mulai menerimanya tak lama kemudian.

“Kami meluncurkan program vaksinasi terbesar di dunia dan itu menunjukkan kepada dunia kemampuan kami,” kata Modi dalam pidatonya. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak memercayai rumor tentang keamanan vaksin.

Tidak jelas apakah Modi, 70, telah menerima vaksin untuk dirinya seperti para pemimpin dunia lainnya. Pemerintahnya mengatakan politikus tidak akan dianggap sebagai kelompok prioritas pada tahap pertama peluncuran tersebut.

“Sekitar 100 orang akan divaksinasi di masing-masing dari 3.006 pusat di seluruh negeri pada hari pertama,” kata Kementerian Kesehatan pekan ini.

India menyetujui penggunaan darurat untuk dua vaksin, satu yang dikembangkan Universitas Oxford dan pembuat obat yang berbasis di Inggris Astrazeneca, dan satu lagi oleh perusahaan India Bharat Biotech.

Pesawat kargo menerbangkan 16,5 juta suntikan ke berbagai kota di India pekan lalu.

Di negara-negara kaya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Israel, Kanada, dan Jerman, jutaan warga telah diberi perlindungan dengan setidaknya satu dosis vaksin yang dikembangkan dengan kecepatan revolusioner dan segera diizinkan untuk digunakan.

India berada di urutan kedua setelah AS dengan 10,5 juta kasus yang dikonfirmasi, dan menempati urutan ketiga dalam jumlah kematian, di belakang AS dan Brasil, dengan 152 ribu.


Kasus di Norwegia

Ada kekhawatiran yang meningkat di Norwegia mengenai keamanan vaksin Pfizer-Biontech, terutama di kalangan manula, karena jumlah orang yang meninggal setelah menerima suntikan di negara itu meningkat menjadi 29.

Menurut situs Bloomberg, para pejabat juga menurunkan kelompok usia yang diperkirakan terpengaruh menjadi 75 dari 80. Norwegia telah memberikan setidaknya satu dosis untuk sekitar 33 ribu orang dan sebagian besar kematian terjadi karena efek samping seperti mual dan muntah, demam, reaksi lokal di tempat suntikan, dan memburuknya kondisi yang mendasarinya.

Norwegia meluncurkan kampanye vaksinasi bulan lalu, tepat setelah vaksin Pfizer-Biontech disetujui European Medicines Agency. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya