Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
LATIHAN militer gabungan Korea Selatan-Amerika Serikat, Sabtu (12/3), memicu kemarahan Korea Utara. Korut mengancam akan memusnahkan musuh-musuhnya yang terlibat dalam latihan tersebut.
Dalam latihan yang digelar di pantai timur Korsel itu, Korsel-AS berlatih menyerbu pertahanan pesisir Korut.
Latihan diperkirakan bakal berlangsung delapan pekan. Korsel menyebut latihan itu ialah yang terbesar dan diberi sandi latihan pendaratan "Ssangyong (dragon kembar)".
Latihan digelar di Kota Pohang.
Latihan itu merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah dilakukan kedua sekutu itu.
Latihan tersebut melibatkan 17.200 tentara yang terdiri dari 12.200 tentara AS dan 5.000 tentara Korsel.
Di samping itu, latihan gabungan itu juga melibatkan 55 jet tempur AS serta 30 kapal perang AS dan Korsel.
Kapal perang yang disertakan, di antaranya USS Bonhomme Richard dan USS Boxer, yang membawa jet tempur AV-8B Harrier dan pesawat V-22 Osprey.
"Mereka akan memenetrasi pertahanan pantai musuh, mendirikan area pendaratan dan pasukan transisi cepat," ungkap militer AS dari pangkalannya di Korea Selatan.
Pyongyang memperingatkan akan merespons latihan itu dengan operasi pembebasan seluruh Korea Selatan, termasuk Seoul dengan serangan militer ultra-presisi.
Pyongyang juga menyebut latihan itu merupakan deklarasi perang nuklir.
"Angkatan bersenjata revolusioner DPRK (Democratic People's Republic of Korea) yang siap mengusir para musuh dengan kebencian yang memuncak tengah menunggu perintah Komandan Tertinggi untuk melancarkan serangan keadilan pendahuluan," demikian pernyataan militer Korut yang diluncurkan kantor berita negeri stalinis itu, KCNA, Minggu (13/3).
Ancaman itu dibalas Kementerian Pertahanan Korsel dengan memperingatkan Pyongyang supaya tidak melanjutkan provokasi, kata kantor berita Korsel Yonhap.
Media massa Korut menyebut negeri mereka memiliki hak untuk meluncurkan serangan pendahuluan dan mengeluarkan peringatan terakhir kepada Washington.
"Perang nuklir terhadap DPRK akan membawa kehancuran kepada AS," demikian bunyi sebuah artikel yang dipublikasikan Rodong Sinmun, surat kabar terbesar di Korut.
"Ini adalah peringatan terakhir dari DPRK kepada (Presiden AS Barack) Obama dan kroni-kroninya di Gedung Putih," lanjutnya.
Sementara itu, sebuah kapal selam Korut dilaporkan hilang sejak awal pekan ini.
Kapal selam yang belum diketahui kelasnya tersebut terakhir kali tengah beroperasi di lepas pantai Korut sebelum kemudian hilang.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Seoul tengah menyelidiki laporan itu. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved