Tiktok Hapus 380 Ribu Video Berkonten Kebencian di AS

(France24/AFP/ Van/I-1)
22/8/2020 04:25
Tiktok Hapus 380 Ribu Video Berkonten Kebencian di AS
logo aplikasi video China TikTok terlihat di sisi ruang kantor baru perusahaan di kampus C3 di Culver City, di sebelah barat Los Angeles.((Photo by Chris DELMAS / AFP))

TIKTOK pada Kamis (20/8) mengatakan telah menghapus lebih dari 380 ribu video di AS tahun ini sebagai bagian dari misi untuk menghilangkan konten kebencian di platform
tersebut.

Tiktok juga melarang sekitar 1.300 akun karena melanggar aturan terhadap konten atau perilaku kebencian dan menghapus 64 ribu komentar dengan alasan yang sama.

“Angka-angka ini tidak mencerminkan tingkat keberhasilan 100% dalam menangkap setiap konten atau perilaku yang penuh kebencian, tetapi itu menunjukkan komitmen
kami untuk bertindak,” kata Kepala Keamanan Tiktok AS Eric Han dalam sebuah unggahan blog. “Tujuan kami adalah menghilangkan kebencian di Tiktok.”

Tinjauan Han tentang apa yang dilakukan Tiktok untuk memerangi kebencian muncul saat aplikasi berupa ya menjauhi rumor dan informasi yang salah tentang hubung -
an nya dengan pemerintah Tiongkok.

Presiden Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif yang memberikan tenggat kepada induk Tiktok, Bytedance, yang berbasis di Tiongkok, untuk berhenti
menjalankan aplikasi di AS dan divestasi Tiktok.

“Tiktok tidak pernah memberikan data pengguna AS kepada pemerintah Tiongkok, juga tidak akan melakukannya jika diminta,” kata perusahaan itu dalam sebuah unggahan, baru-baru ini.

“Setiap sindiran yang bertentangan tidak berdasar dan terang-terangan salah.” Data pengguna AS disimpan di negara ini dengan cadangan di Singapura, menurut Tiktok.

Han pada Kamis menguraikan aturan dan tindakan yang diambil untuk membuatnya lebih sulit menemukan konten yang mengancam, kasar, atau tidak manusiawi di Tiktok.

Ketika ketegangan meningkat antara negara dua ekonomi terbesar di dunia, Trump mengklaim Tiktok dapat digunakan Beijing untuk melacak lokasi karyawan federal, membuat
dokumen tentang pengguna untuk pemerasan, dan melakukan spionase perusahaan.

Pemimpin AS awal bulan ini juga memerintahkan pelarangan aplikasi pesan Wechat, yang digunakan secara luas di Tiongkok. (France24/AFP/Van/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya