Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PERLOMBAAN menuju Gedung Putih di kubu Republik mencuatkan pebisnis Donald Trump sebagai sosok fenomenal.
Popularitasnya terus meningkat.
Yang teranyar, Trump berhasil mengunci kemenangan di Mississippi, Michigan, dan Hawaii.
Mirip dengan pesaing di kubu Demokrat Bernie Sanders, Trump ialah sosok 'orang luar'.
Orientasi kepartaiannya tidak sekonsisten para pesaingnya di Republik karena ia kerap berganti afiliasi.
Menurut catatan, ia berafiliasi ke Republik pada periode 1980-1990-an.
Pada dekade awal 2000-an, ia cenderung ke Demokrat.
Kini, ia memilih Republik sebagai kendaraan menuju Gedung Putih dengan mengaku sebagai 'konservatif awam'.
Trump merupakan kandidat yang pragmatis dan sangat strategis dalam menempatkan diri untuk meraih popularitas.
Sejak awal, Trump muncul dengan pernyataan kontroversial--meski juga kerap meralat pernyataannya.
Dia berjanji akan membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko. Ia menyebut orang Meksiko kriminal.
Ia menyebut imigran membawa masalah.
Ia berjanji akan melarang muslim masuk ke AS.
Ia menggertak kalangan pers dengan mewacanakan perubahan hukum tentang pencemaran nama baik.
Yang paling utama, ia akan 'membuat Amerika berjaya lagi'.
Meski dikecam, ia juga dielu-elukan.
Namun, keunggulan Trump dicemaskan kalangan internal Republik. Ia dinilai tidak mewakili tradisi.
Para petinggi Republik mencibir Trump sebagai kandidat terburuk.
Jika ia memenangi kandidasi Republik, ia diprediksi tidak akan bisa mengalahkan calon terkuat Demokrat, Hillary Clinton.
Toh, sejauh ini, Trump unggul menjadi kandidat Republik terkuat.
Di balik keunggulan itu, menurut antropolog AS Paul Stoller, rahasianya berada dibalik angan-angan yang ditebar.
Trump menampilkan dirinya sebagai sosok yang jujur, konfrontatif, menghibur, sekaligus sebagai penyelamat Amerika dari seluruh masalah.
Ia menyerang kandidat sesama Republik dan menyulut perseteruan partai sekaligus menghadirkan dirinya sebagai pemersatu partai. (Dhika Winata/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved