Artefak Berharga Trah Napoleon Diburu

SURAT berupa tulisan tangan itu tampak acak-acakan.

Berbagai bentuk tanda tangan saling menyesaki kertas yang mulai pudar kelirnya.

Meski begitu, lembaran tersebut amat berharga, bahkan nilainya mencapai 32.500 euro (atau US$35.700).

Kertas lusuh itu merupakan sertifikat atau surat nikah Napoleon Bonaparte dalam pernikahan rahasianya dengan Josephine pada 1804.

Senin (07/03), surat itu dilelang di Prancis bersama barang-barang peninggalan Napoleon lainnya, termasuk koleksi Napoleon III yang tak lain merupakan keponakannya.

Semua barang-barang koleksi keluarga Napoleon itu merupakan kepunyaan milyarder AS, Christopher Forbes yang juga dikenal sebagai kolektor benda-benda seni.

"Sebanyak 99%, termasuk 1.300 surat, manuskrip, dan lebih dari 500 lukisan, ludes terjual dalam lelang selama dua hari," ujar juru bicara rumah lelang, Osenat, Senin (07/03).

Dari barang-barang yang terjual itu dibeli museum di Prancis, di antaranya Musee d'Orsay, Museum Nasional, serta Arsip Nasional, Prancis.

Pemerintah Prancis punya hak untuk membeli barang-barang berharga agar tetap berada di dalam negeri.

Selain surat nikah Napoleon Bonaparte itu, barang lainnya yang dilelang ialah sebuah lukisan istri Napoleon III, Eugene.

Lukisan itu terjual 161.400 euro, sedangkan dua lukisan besar Napoleon III karya pelukis Jerman, Franz Xaver Winterhalter, dihargai 96.205 euro.

Forbes, konglomerat AS, memang kerap menggelar lelang eksklusif. Dia kadang mengadakannya di New York atau London.

Untuk koleksinya menyangkut trah Napoleon, dia sengaja mengadakannya di Osenat, Prancis, tempat monarki di negara itu tumbuh sejak Raja Louis VII hingga Napoleon III berkuasa.

Napoleon III atau Charles Louis Napoleon, lahir di Paris, sekitar 114 tahun silam.

Dia anak ketiga dan terakhir dari Raja Louis dan Ratu Hortense Belanda.

Ia keponakan Napoleon I/ Napoleon Bonaparte.

Karena keluarga Bonaparte dibuang dari Prancis setelah kejatuhan sang paman (Napoleon Bonaperte), Charles Louis Napoleon akhirnya tinggal dan dididik secara pribadi di Swiss dan Bavaria.

Ibunya mendidik dia dengan kemuliaan dari legenda Napoleon dan berhasil mengembalikan trah kekuasaan keluarga.

Namun, pada 1870, Prancis dikalahkan Rusia.

Napoleon III akhirnya meninggal dalam pengasingan di Chislehurst, Inggris. (AFP/Adiyanto/I-3)