Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
TEKANAN yang dihadapi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang tengah dibelit skandal korupsi untuk undur diri makin deras. Para pemimpin partai politik negeri jiran itu, Jumat (4/3), membangun gerakan bersama skala nasional untuk mendesaknya undur diri. "Kami menyeru ke semua warga Malaysia, dari semua ras, agama, keyakinan, tua, dan muda untuk bergabung bersama kami dalam menyelamatkan Malaysia dari pemerintahan (PM) Najib Razak," demikian pernyataan bersama para pemimpin partai yang berkuasa, oposisi, dan kelompok masyarakat sipil, Jumat (4/3). Aliansi yang dipimpin mantan PM Mahatir Muhammad itu berhasil menyatukan semua kelompok politik di Malaysia yang sebelumnya berseteru.
Mahatir mengatakan, meskipun berbeda-beda, para pemimpin ini berkumpul karena memiliki satu tujuan yang sama. "Kita harus melengserkan dulu Najib dari kursi Perdana Menteri," kata Mahathir. Seruan itu menjadi serangan paling keras yang dihadapi Najib sekaligus cara ampuh membangun kebencian terhadapnya di kalangan warga Malaysia. Selama setahun terakhir, Najib diterpa berbagai isu tidak sedap karena tuduhan korupsi miliaran dolar AS dari sebuah perusahaan negara yang dia dirikan dan menerima sumbangan sebesar US$681 juta. The Wall Street Journal, 2 Juli 2015, melaporkan Najib menerima aliran dana misterius yang disebutnya sebagai 'hadiah' dari keluarga Kerajaan Arab.
Serangan juga ditujukan terhadap gaya hidupnya yang mewah dan berbagai perjalanan wisata menggunakan jet pribadi. Najib menyangkal semua tudingan itu. Dia mengatakan bahwa semua itu merupakan bagian dari konspirasi lawan-lawan politik untuk menjatuhkan dirinya. Aliansi penentang Najib itu sangat menyesalkan situasi politik, ekonomi, dan sosial di Malaysia saat ini yang kian memburuk. Mereka yang ikut hadir dalam konferensi pers, antara lain Muhyiddin Yasin, mantan Deputi PM yang dilengserkan tahun lalu karena mengungkap adanya aliran dana itu. Kelompok itu menganggap dalih Najib yang menganggap uang dari keluarga Kerajaan Saudi yang ditransfer langsung ke rekening pribadinya pada 2013 lalu itu sebagai sumbangan pribadi sangat tidak masuk akal. Pihak Saudi belum memberikan keterangan resmi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved