Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Riset Ungkap Cara Swiss, Jerman, Israel Aman Hadapi Covid-19

Henri Siagian
09/6/2020 11:12
Riset Ungkap Cara Swiss, Jerman, Israel Aman Hadapi Covid-19
Warga mengantre di titik distribusi makanan gratis di Jenewa, Swiss.((AFP))

SWISS, Jerman, Israel, Singapura, dan Jepang mendapatkan predikat negara teraman dari virus korona atau covid-19.

Hal itu adalah hasil riset yang menggunakan 130 parameter oleh Deep Knowledge Group, sebuah organisasi nirlaba yang dimiliki oleh perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, Deep Knowledge Ventures.

Lima negara tersebut telah mendapatkan predikat negara teraman dari covid-19 dalam riset sebelumnya. Hanya saja, urutannya yang berbeda. Sebelumnya, urutan negara teraman adalah Israel, Jerman, Swiss, Singapura, dan Jepang.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 100 Negara Teraman Covid-19

Perubahan itu menunjukkan cepatnya perubahan dinamika pandemi covid-19 secara global dan tingkat kerentanan serta ketahanan kawasan.

Berikut adalah kondisi di tiga negara teraman dari covid-19 dari 200 negara yang diriset.

1. Swiss

Swiss sekarang menempati posisi pertama sebagai negara teraman. Sebagian besar disebabkan penurunan tingkat penyebaran infeksi dan mortalitas secara berkelanjutan dan faktor-faktor kunci yang menempatkannya dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan kesehatan perekonomian pascapandemi.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Swiss Tembus Angka 10 Ribu

Tingkat utang negara yang relatif rendah (sekitar 33% dari PDB) dan reputasi sebagai pusat ekonomi dan keuangan utama Eropa, memberikan negara ini tingkat ketahanan ekonomi yang tinggi dalam menghadapi dampak ekonomi covid-19. Krisis dirasakan di seluruh dunia.

Namun, pemerintah Swiss disarankan untuk sebanyak mungkin mengurangi ketergantungan negara itu pada pendapatan dari ekspor untuk mengoptimalkan pemulihan perekonomian pascapandemi.

Hampir setengah PDB Swiss berasal dari ekspor ke negara lain (dengan 2/3 jatuh ke Uni Eropa dan Amerika Serikat). Jika resesi yang berbasis di Uni Eropa dan AS terjadi, ketergantungan Swiss pada kawasan ini untuk pendapatan terkait ekspor bisa menjadi kelemahan utama.

2. Jerman

Jerman menempati posisi kedua teraman karena kombinasi ketahanan ekonomi dan penurunan penyebaran infeksi dan tingkat kematian akibat covid-19.

Negara ini memiliki tingkat utang nasional yang relatif menguntungkan (60% dari PDB), yang menurun secara stabil (65% pada 2017 dan 83% pada 2010). Kondisi itu memberikan tingkat ketahanan ekonomi dan kapasitas yang adil untuk mempertahankan dampak dukungan ekonomi kepada warga dan bisnis yang telah disediakan.

Baca juga: Cemas Covid-19, Menkeu Negara Bagian Hesse, Jerman Bunuh Diri

Jerman memperkirakan perekonomian nasionalnya menurun 6,6% pada akhir 2020, akan tetapi beberapa ahli memperkirakan pada akhirnya akan diimbangi oleh pertumbuhan 10,2% dalam PDB pada 2021.

Negara ini telah secara berhati-hati dan perlahan merelaksasi kebijakan lockdown dan pembekuan ekonomi beberapa minggu terakhir, termasuk beberapa pembatasan perjalanannya untuk negara-negara Eropa.

Selama kawasan ini terus memasuki kegiatan awal perekonomian secara perlahan, sesuai dengan perubahan realitas pandemi dengan keinginan untuk beradaptasi menghadapi lonjakan besar atau gelombang kedua covid-19, prospek negara ini untuk perbandingan ekonomi yang sehat pascapandemi cukup baik.

3. Israel

Tingkat keamanan dari covid-19 di Israel merosot sebagian disebabkan tingkat kerentanan ekonomi akibat pandemi yang relatif lebih tinggi ketimbang Swiss dan Jerman (dengan PDB menurun sebesar 7% pada kuartal pertama 2020). Selain itu adalah dinamika pandemi di kawasan perbatasan.

Baca juga: Israel Longgarkan Pembatasan Covid-19

Sebuah survei Otoritas Inovasi Israel atau Israeli Innovation Authority (IIA)  menemukan banyak perusahaan teknologi tahap awal bangkrut karena covid-19, dan dengan 65% dari startup Israel berencana menghentikan operasi dalam 6 bulan ke depan sebagai akibat dari pandemi. Mengingat sektor teknologi tinggi menyumbang 10% dari ekonomi Israel, ini bisa memiliki efek luas pada prospek ekonomi Israel.

Lebih lanjut, setelah penurunan penyebaran dan angka kematian yang stabil, jumlah kasus baru mulai meningkat lagi.

Sementara situasi Israel saat ini dapat diubah dengan sangat cepat mengingat betapa baru-baru ini perubahan dalam tingkat penyebaran covid-19 terjadi, yang harus ditangani dengan cepat dalam bentuk perubahan pada mandat penguncian (lockdown) relaksasi dan pemulihan ekonomi yang mencerminkan realitas adaptasi dari pandemi di dalam kawasannya sendiri. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik