Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
ORGANISASI Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan potensi penyebaran covid-19 ke daerah-daerah pedesaan di Afrika. Padahal hal itu bisa membebani infrastruktur perawatan kesehatan yang sudah rapuh di benua tersebut.
Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika, mengatakan, penyebaran virus korona dari ibu kota ke daerah pedesaan di benua itu harus ditangani sebagai masalah urgensi untuk mencegah krisis kesehatan masyarakat.
Baca juga: Afrika Selatan Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19
"Mengatasi kasus di daerah pedesaan yang sering kekurangan sumber daya akan menimbulkan tantangan besar bagi sistem kesehatan yang sudah tertekan di Afrika," kata Moeti dalam pernyataannya.
"Hal itu bisa membuat terjadinya kekurangan fasilitas perawatan kritis untuk kasus-kasus kritis covid-19 di Afrika," tambahnya.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika dalam pernyataan terbarunya mengatakan benua itu memiliki lebih dari 10.000 kasus covid-19 dan lebih dari 500 kematian yang timbul akibat penyakit itu.
"Ketika covid-19 keluar dari daerah perkotaan, ada kebutuhan untuk mendesentralisasi respon dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah serta memperkuat sistem tanggap darurat kesehatan subnasional," kata Moeti lagi.
"Pemerintah provinsi dan daerah harus dapat mengoordinasikan, melacak kontak, membendung kasus, dan merawat pasien secara lokal," tambahnya.
Badan kesehatan global mengatakan negara-negara Afrika masih di posisi yang baik untuk memenangi pertempuran melawan covid-19 jika mereka berinvestasi pada tambahan tempat tidur unit perawatan intensif dan peralatan perlindungan pribadi untuk pekerja kesehatan dan warga sipil.
WHO memuji Ghana, Kenya. dan Nigeria yang mendirikan beberapa laboratorium untuk memperluas pengujian, menambahkan Tanzania dan Ethiopia juga telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan diagnosis covid-19.
Pada bagian lain, The Visa Foundation mengumumkan komitmennya untuk melaksanakan dua program senilai $210 juta yang bertujuan mendukung usaha kecil dan mikro secara global di tengah wabah Covid-19. Donasi itu sejalan dengan fokus jangka panjang The Visa Foundation dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan pertumbuhan ekonomi inklusif, serta memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat selama pandemi berlangsung.
Program pertama senilai $10 juta dirancang sebagai bantuan dana darurat untuk mendukung badan-badan amal yang berada di garda depan dalam penanganan wabah covid-19, seperti di bidang kesehatan masyarakat dan bantuan makanan. Bantuan akan diberikan di Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin dan Karibia, Eropa, Asia Pasifik, Eropa Tengah, dan Timur Tengah.
“Seiring terus mewabahnya COVID-19, masyarakat semakin terdampak dan sangat membutuhkan bantuan darurat,” ungkap Al Kelly, CEO and chairman, Visa.
“Sebagai perusahaan global yang menjalankan bisnis secara lokal, kami menyadari pentingnya memberikan bantuan ini. Kami juga berkomitmen terhadap pemulihan jangka panjang dan akan menjajaki berbagai upaya untuk mendorong aktivitas ekonomi, sejalan dengan misi kami dalam memajukan individu, pelaku usaha, dan perekonomian.”
Program kedua senilai $200 juta dan berdurasi lima tahun, bertujuan mendukung usaha kecil dan mikro di seluruh dunia, dengan fokus mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan. Langkah ini memperluas dukungan jangka panjang dari The Visa Foundation terhadap pelaku usaha kecil dan mikro secara global. The Visa Foundation akan menyediakan dana permodalan kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mitra investasi yang mendukung usaha kecil dan mikro.
Usaha kecil dan mikro merupakan tulang punggung perekonomian dunia yang berkontribusi terhadap 90% bisnis di seluruh dunia dan menyerap 50%-60% tenaga kerja secara global . Terdapat defisit kredit sebesar $300 miliar setiap tahunnya dalam mendanai usaha kecil dan mikro yang dibina perempuan, yang diperkirakan akan meningkat seiring perlambatan ekonomi yang terjadi akibat wabah covid-19 .
“Saat ini menjadi krusial dimana kami harus mempercepat bantuan kepada usaha kecil yang berada di garda depan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” lanjut Kelly.
Melalui program bantuan terhadap usaha kecil dan mikro senilai $200 juta, mereka akan memberikan $60 juta dalam bentuk hibah kepada LSM yang berdedikasi mendukung pelaku usaha kecil dan mikro yang mayoritasnya adalah perempuan. Nereka juga akan mengalokasikan $140 juta kepada mitra investasi yang mampu memberikan kontribusi sosial maupun finansial bagi usaha kecil dan mikro.
“Pendanaan senilai dua ratus juta dolar merupakan perwujudan komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung usaha kecil dan mikro, dengan memprioritaskan pemberdayaan ekonomi perempuan di seluruh dunia. Kami menyadari bantuan ini sangat dibutuhkan saat ini seiring perekonomian global berupaya pulih dan bangkit kembali,” ungkap Graham Macmillan, Presiden The Visa Foundation. (Xinhua/Hym/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved