Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pabrik di Gaza Beralih Fungsi Produksi Pakaian Medis

Nur Aivanni
01/4/2020 11:20
Pabrik di Gaza Beralih Fungsi Produksi Pakaian Medis
Sejumlah pekerja memproduksi APD di sebuah pabrik tekstil di Gaza City, Jalur Gaza, Palestina.(AFP/MAHMUD HAMS)

PABRIK Queen Tex di Gaza yang dulunya memproduksi baju dan celana jins kini beralih memproduksi pakaian medis di tengah pandemi virus korona.

Sekarang barisan para pria yang mengenakan masker dan menggunakan mesin jahit tua di pabrik itu menjahit masker sebagai respons lokal terhadap krisis yang terjadi.

"Kami bermaksud mengimpor masker dan baju pelindung dari Tiongkok tetapi ada kesulitan untuk itu, jadi kami memutuskan membuatnya sendiri," kata manajer Hassan Alwan, seperti dikutip dari France24, Rabu (1/4).

Pabrik itu bekerja dengan standar internasional, tetapi hanya memiliki bahan yang cukup untuk membuat sekitar 1.000 baju hazmat.

Baca juga: Wabah Virus Korona Serang Kru Kapal Induk AS Theodore Roosevelt

Jalur Gaza hanya memiliki sedikit kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Sejauh ini, Gaza menyatakan hanya ada 10 kasus virus korona, yang bermula dari dua orang yang kembali dari Pakistan. Keduanya sudah dikarantina ketika didiagnosa penyakit itu.

Kemudian, tujuh penjaga yang terhubung dengan mereka kemudian ditemukan terinfeksi virus itu. Sementara, untuk kasus ke-10 diumumkan pada Senin (30/3).

Baju pelindung, masker, dan sarung tangan pada awalnya dibuat untuk pasar lokal. Namun, ada potensi untuk diekspor ke Israel yang tengah berjuang melawan wabah yang jauh lebih besar.

Gaza sebagian besar telah ditutup Israel sejak Hamas mengambil alih kepemimpinan pada 2007. Hamas telah menetapkan tidak ada masker atau baju pelindung yang diekspor sampai kebutuhan pasar lokal telah terpenuhi.

Tapi Hassan Shehata, direktur pabrik lain, Hasanco, optimistis dia bisa menjual ke pasar Israel.

"Perusahaan-perusahaan Israel mengirimi kami kain untuk memproduksi masker medis untuk mereka. Mereka membutuhkan jutaan masker," katanya. "Kami ingin menghasilkan 3 juta masker."

Puluhan karyawan, sambung dia, bekerja 10 jam sehari tetapi tidak ada cukup mesin untuk mencapai target mereka.

Banyak pabrik Palestina digunakan untuk memasok pasar Israel sebelum 2007. Sekarang, krisis virus korona dapat memungkinkan industri tekstil Gaza yang berjuang untuk bangkit kembali, kata Maher al-Tabbaa dari kamar dagang setempat.

"Industri pakaian Gaza termasuk berkualitas tinggi yang bersaing secara global jika diberi kesempatan untuk diekspor," katanya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik