Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEORANG DPR Amerika Serikat, yang dikuasai kubu Demokrat, telah menyetujui sejumlah langkah yang akan membatasi pemerintah AS terkait konflik bersenjata di Timur Tengah.
Lembaga itu antara lain menyetujui proposal yang membatalkan otorisasi kongres untuk perang di Irak yang dibuat tahun 2002, serta menyetujui rencana yang akan mencegah penggunaan uang pajak untuk keperluan perang melawan Iran jika tidak ada izin dari kongres.
Voting tentang pembatalan otorisasi tahun 2002 menghasilkan suara 236 setuju melawan 166 yang menolak. Adapun perbandingan suara untuk pengetatan dana perang Iran ialah 228-175.
Langkah-langkah tersebut menyusul hasil voting pada 9 Januari di DPR AS yang menegaskan bahwa Presiden AS Donald Trump harus mendapat persetujuan Kongres jika ingin terlibat konflik senjata melawan Iran.
Ini juga terkait dengan serangan drone AS yang menewaskan pejabat militer Iran pada awal Januari. Ketua DPR asal Demokrat, Nancy Pelosi, ketika itu menyebut pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani sebagai tindakan provokatif dan tidak proporsional.
Demokrat menyatakan tiga langkah itu jika dilakukan bersama-sama akan dapat mengembalikan kedaulatan konstitusional Kongres terkait masalah perang dan perdamaian serta menjaga keselamatan pasukan AS.
“Sudah terlalu lama Kongres tidak terlibat dalam masalah konflik dan perdamaian. Sekarang saatnya membatasi presiden agar Amerika tidak terseret dalam perang yang berkepanjangan,” ungkap Barbara Lee, anggota DPR AS asal Demokrat yang mengajukan masalah pembatalan otorisasi perang tahun 2002.
Di sisi lain, kubu Republik menyebut Lee maupun anggota Demokrat lainnya telah bersikap tidak bertanggung jawab.
“Presiden Trump telah bertindak menghantam teroris Iran. Tapi, kini Demokrat ingin membatasi kekuasaan presiden yang ingin melindungi bangsa Amerika. Presiden akan makin susah jika ingin menghancurkan teroris,” kata Steve Scalise dari Republik.
Sementara itu, Senat AS yang dikuasai Republik tidak menanggapi usulan Senator Tim Kaine (Demokrat) yang mengharuskan Trump mendapat persetujuan Kongres terlebih dulu sebelum melakukan tindakan militer kembali terhadap Iran. Kaine sendiri sebelumnya mengaku telah mendapat sedikitnya dukungan 51 suara di Senat. (Aljazeera/Rif/X-11)
Pertemuan terakhir Putin dengan presiden AS di tanah Amerika terjadi pada 2015 saat bertemu Barack Obama di Majelis Umum PBB
pengamat memproyeksikan harga emas global akan mengalami tren kenaikan mencapai US$3.600 per troy ounce, dipengaruhi antara lain akibat rencana pertemuan donald trump dengan vladimir putin
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan depan
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved