Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BELUM selesainya konflik di Thailand selatan membuat otoritas Negeri Gajah Putih tersebut meminta Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar dan tokoh intelijen Suhendra Hadikuntono menyiapkan skema perdamaian di wilayah tersebut.
Keduanya diharapkan bisa memberikan formula yang tepat untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung sejak lama tersebut.
Menurut Suhendra, Jenderal Sutipan Siririkanon dari Komisi Militer Parlemen Thailand telah menghubungi dan meminta kesediaannya untuk membantu mencarikan solusi penyelesaian konflik di Thailand selatan. soal kesediaannya berperan menjadi juru damai Thailand selatan,
Suhendra mengaku bersedia namun akan tetap berkonsultasi dan minta restu dulu kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga : Thailand Temukan Kasus Kedua Virus Pneumonia Tiongkok
"Ini suatu kehormatan bagi saya pribadi. Tapi bagaimana pun, saya ini masih warga negara Indonesia, sehingga saya tetap akan minta restu Bapak Presiden Jokowi terlebih dahulu. Jangan sampai ada kesan kita melangkahi beliau," ujar Suhendra, Rabu (29/1).
Suhendra mensmbahkan, bersama Malik Mahmud, akan segera menyiapkan road map dan skema perdamaian di Thailand selatan. Secara garis besar, perdamaian antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang melahirkan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 akan menjadi acuan penyusunan skema perdamaian di Thailand selatan.
"Saya dan Wali Nanggroe segera berangkat ke Thailand selatan untuk melakukan identifikasi masalah dan pembicaraan awal dengan semua pemangku kepentingan yang terkait konflik di Thailand selatan," tegas Suhendra.
Konflik di Thailand selatan terjadi sejak awal 1960-an. Mayoritas penduduk di provinsi Pattani, Yala, Narathiwat, dan Songkhla yang berada di Thailand selatan adalah kaum muslim. (RO/OL-7)
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Gencatan senjata adalah istilah yang kerap muncul dalam konteks konflik militer atau peperangan. Berikut penjelasan lengkapnya
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved