Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PRESIDEN Taiwan (Republic of China/R.O.C) Tsai Ing-wen, mengatakan kebijakan baru arah selatan (New Southbound Policy) telah membuahkan banyak manfaat.
Sedikitnya 10 miliar dolar Amerika Serikat dalam rangka kerja sama dan investasi telah mengalir dari Taiwan ke negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara.
"Ada lebih dari 50 ribu mahasiswa dari negara-negara yang masuk dalam agenda ini yang saat ini belajar di Taiwan, hampir dua kali lipat dari jumlah pada 2015. Dan pada 2018, jumlah mahasiswa Taiwan yang menimba ilmu di negara-negara itu mencapai 20 ribu orang atau tertinggi untuk pertama kalinya," paparnya saat memberikan sambutan pada acara Yushan Forum di Taipei City, Taiwan, Selasa (8/10).
Pada kesempatan itu hadir perwakilan negara-negara sahabat berikut mitra bisnis Taiwan termasuk Indonesia.
Kemudian hadir juga mantan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Pejabat Senior Amerika Serikat untuk APEC dan Deputi Asisten Sekretaris Negara untuk Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik Sandra Oudkirk, serta mantan Sekretaris Bidang Media Gedung Putih Sarah Sanders.
Menurut Tsai, kebijakan yang digagas Taiwan itu bertujuan untuk membangun perekonomian jangka panjang yang lebih baik di negara-negara Asia Selatan, Tenggara serta kawasan Indo-Pasifik.
Baca juga : Tiga WNI Meninggal Akibat Jembatan Runtuh di Taiwan
Melalui program tersebut, Taiwan juga mendapatkan manfaat seperti dari pertukaran mahasiswa dan beasiswa.
"Mahasiswa dari Taiwan mendapatkan pengalaman internasional yang dapat membantu memperluas wawasan serta menjadi modal untik mengatasi masalah regional dari perspektif regional," katanya.
Selain melalui pertukaran mahasiswa, kata dia, Taiwan telah menjalankan program kesehatan melalui bantuan perawatan dan obat-obatan untuk masyarakat dari negara-negara yang masuk dalam kebijakan baru arah selatan.
Pada 2018, lebih dari 150.000 pasien telah datang ke Taiwan dan mendapatkan perawatan kesehatan.
Selain itu, Tsai mengatakan kebijakan ini juga membantu dalam peningkatan kualitas tenaga medis.
"Sedikitnya 600 orang kami latih menjadi tenaga medis profesional pada 2018. Setiap hari, mereka memperaktikan keterampilan yang dipelajari di Taiwan untuk membantunya dan menyelamatkan saudara senegaranya," paparnya.
Melalui kebijakan yang juga dilakukan Jepang dan Korea itu, kata Tsai, Taiwan membantu mengoptimalkan potensi ekonomi yang luar biasa di Asia Selatan dan Tenggara.
Perusahaan asal Taiwan juga terus memperluas operasi di negara-negara yang masuk kebijakan tersebut yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, peluang kerja, dan peningkatan perdagangan.
"Selama tiga tahun terakhir, perusahaan Taiwan telah berinvestasi lebih dari 10 miliar dolar AS di negara-negara New Southbound Policy. Untuk pertama kalinya pada 2017, total perdagangan kami dengan negara-negara ini mencapai 117 miliar dolar AS, meningkat hampir 20% dari 2015," pungkasnya. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved