Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PRESIDEN AS Donald Trump kembali membuat publik AS heboh karena menyarankan penggunaan bom nuklir untuk menghentikan badai yang sering menerjang negaranya. Menurut laporan kantor berita Axios, Minggu (25/8), pernyataan Trump tersebut disampaikan dalam sebuah briefing penanggulangan badai.
Situs itu menulis bahwa selama briefing, Trump bertanya apakah mungkin badai yang terbentuk di lepas pantai Afrika bisa dihadang dengan menjatuhkan bom nuklir pada mata badai.
Pada 2017, Trump juga sudah pernah bertanya kepada pejabat senior, apakah pemerintah AS harus mengebom badai untuk mencegah mereka mendarat. Saat itu, Trump tidak memerinci bahwa bom nuklir akan digunakan.
Menanggapi berita itu, Trump langsung bereaksi. Dia membantah pernah mengucapkan soal penggunaan bom nuklir. “Menggelikan. Ini hanya kabar bohong!” tegasnya.
Sementara itu, Twitter pun ramai oleh reaksi warga AS terhadap saran Trump. Banyak pengguna tampak terkejut.
“Bukan The Onion,” tulis seorang pengguna, merujuk pada publikasi berita satir yang terkenal dengan tajuk utama yang aneh.
Calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, juga ikut menulis cicitan, “Bung harus berhenti.”
Bukan hal baru
Gagasan Trump sebenarnya bukan hal yang baru. Saran ini awalnya dibuat seorang ilmuwan pemerintah pada 1950-an, di bawah Presiden Dwight Eisenhower.
Ide tersebut terus bermunculan meskipun para ilmuwan sepakat itu tidak akan berhasil. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) memiliki halaman yang didedikasikan untuk konsep ini.
Menurut organisasi itu, bom nuklir tidak akan mengubah badai. Malah angin akan dengan cepat menyebarkan kejatuhan radioaktif di wilayah sekitar. “Ini jelas bukan ide yang tepat,” ungkap NOAA. (AFP/*/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved