Voting Awal di Thailand Dimulai

RATUSAN ribu pemilih berduyun-duyun ke sekolah, tempat parkir, dan kuil di seluruh Thailand pada Minggu, ingin memberikan suara awal seminggu sebelum pemilihan pertama negara itu.

Lebih dari 2,3 juta warga Thailand diperkirakan akan memberikan suara sebelum tanggal pemilihan resmi 24 Maret.

Sejak kudeta 2014 menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, junta telah berulang kali menunda pemilihan umum yang demokratis-yang membuat banyak orang kecewa.

"Saya akhirnya memiliki kesempatan untuk memberikan suara saya karena saya sudah menunggu begitu lama," kata Paka Kaengkhiew yang berusia 48 tahun ketika dia berdiri dalam antrean di depan kantor Distrik Phra Khanong di Bangkok.

Di Distrik Dusit-rumah bagi kantor-kantor militer dan gedung-gedung pemerintah-para pemilih berkerumun di halaman sekolah sebelum sebuah tempat pemungutan suara dibuka.

Orang-orang yang mengenakan pakaian kerja, menunggu dengan sabar untuk memberikan suara mereka, dibantu pembantu siswa.

Pada pukul 09.00 pagi, Prem Tinsulanonda, Kepala Dewan Privy yang berkuasa-Dewan Penasihat Raja Thailand Maha Vajiralongkorn-tiba di sekolah.

Diperhatikan oleh media Thailand dan internasional, pria 98 tahun itu didorong dengan kursi roda ke ruang kelas dengan membual potret almarhum Raja Bhumibol, yang dia sarankan, sebelum berjalan ke anak tangga terakhir menuju tempat pemungutan suara.

Lebih dari 51 juta warga Thailand berhak memilih dalam pemilihan resmi 24 Maret. (AFP/I-1)