Sejumlah Negara Kompak Kandangkan 737 MAX 8, Boeing Hadapi Krisis

Tesa Oktiana Surbakti
12/3/2019 20:06
Sejumlah Negara Kompak Kandangkan 737 MAX 8, Boeing Hadapi Krisis
(Ist)

SEJUMLAH negara, termasuk Tiongkok, Indonesia, Australia dan Singapura, serta berbagai maskapai di seluruh dunia ramai-ramai mengandangkan pesawat Boeing 737 MAX 8. Langkah itu menindaklanjuti dua peristiwa kecelakaan dalam lima bulan terakhir, yang melibatkan tipe pesawat Boeing paling laris.

Otoritas penerbangan Tiongkok menginstruksikan maskapai di negaranya untuk menangguhkan operasi seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8.

Baca juga: Boeing 737 MAX 8 Dilarang Beroperasi di Australia

Adapun regulator di Indonesia menekankan urgensi pemeriksaan pesawat, sebelum diizinkan terbang kembali. Pemerintah Singapura mengeluarkan keputusan penangguhan operasi pesawat Boeing dari dan ke wilayah negara tersebut. Beberapa maskapai penerbangan swasta juga mengambil langkah serupa untuk mengandangkan Boeing 737 MAX 8 yang berada di negara lain.

Total 157 orang awak dan penumpang berada dalam pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines. Pesawat tersebut jatuh pada Minggu waktu setempat, tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa. Pada Oktober 2018, pesawat tipe serupa yang dioperasikan Lion Air Indonesia juga mengalami kecelakaan. Dalam hal ini, pesawat milik Ethiopian Airlines dan Lion Air merupakan generasi baru, dan jatuh beberapa menit setelah lepas landas.

Situasi kritis mengancam reputasi Boeing terkait aspek keselamatan. Banyak pihak yang meragukan jenis pesawat paling populer yang diproduksi perusahaan. Pergerakan saham Boeing (BA) terpantau anjlok 13,5% pada perdagangan Senin di bursa saham New York.

"Keputusan penangguhan (operasi Boeing 737 MAX 8) di Tiongkok berdampak signifikan, karena menjadi pasar utama Boeing," ujar Redaktur Pelaksana Asia di perusahaan riset penerbangan FlightGlobal, Greg Waldron. Maskapai penerbangan Tiongkok memiliki 97 unit pesawat seri 737 MAX, yang turut beroperasi di seluruh dunia.

Boeing telah mengambil sejumlah langkah untuk memperbaiki citra perusahaan, termasuk menunda peluncuran 777X yang semula dijadwalkan pekan ini. Regulator Uni Eropa menegaskan pihaknya memantau proses penyelidikan dengan saksama. Akan tetapi, belum sampai mengambil keputusan untuk memeriksa atau mengandangkan armada Boeing 737 MAX 8. Pada Senin waktu setempat, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) menyebut Boeing 737 MAX 8 layak terbang, sehingga maskapai domestik masih dapat melanjutkan operasi.

Baca juga: Larangan Terbang Boeing 737 Max Sudah Tepat

Analis penerbangan sekaligus mantan inspektur jenderal Departemen Transportasi AS, Mary Schiavo, berpendapat sebaiknya pemerintah mengeluarkan mandat bagi maskapai penerbangan untuk mengandangkan pesawat tipe tersebut. "Ada pertanyaan besar mengenai pesawat Boeing 737 MAX 8. Sudah ada situs yang memberi informasi terhadap penumpang untuk memeriksa apakah pesawat mereka salah satu dari tipe itu, dan bagaimana menghindarinya," tutur Schiavo kepada CNN.

Konsumen masih dihantui kebingungan sejauh mana aspek keselamatan pesawat Boeing, di tengah perbedaan sikap yang diambil otoritas dan maskapai penerbangan. Ethiopian Airlines mengumumkan segera menangguhkan operasi Boeing 737 MAX 8 sebagai bagian peningkatan keamanan ekstra. Langkah serupa diikuti AeroMexico, Aerolineas Argentinas dan Cayman Airways. Di lain sisi, beberapa maskapai raksasa termasuk American Airlines, Southwest Airlines, FlyDubai dan Norwegian Air, memutuskan untuk tetap mengoperasikan Boeing 737 MAX 8. (CNN/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya