Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Warga Berbondong-bondong Ikut Pemilihan ala Korea Utara

AFP/Yan/I-2
11/3/2019 02:30
Warga Berbondong-bondong Ikut Pemilihan ala Korea Utara
(Ed JONES / AFP)

RAKYAT Korea Utara (Korut) berbondong-bondong pergi ke tempat pemungutan suara, kemarin, untuk memberikan hak pilih mereka. Dalam pemilihan umum (pemilu) di Korut, hanya ada satu pilihan yang akan dicoblos.

Partai Pekerja di bawah pimpinan Kim Jong-un yang berkuasa, memiliki cengkeraman kuat di negara yang terisolasi dan telah dikenal luas memiliki senjata nuklir itu.

Meski hanya satu pilihan yang dicoblos, setiap lima tahun diadakan pemilihan legislatif di negara itu. Hal itu, menurut para kritikus, hanya sebagai stempel karet untuk menetapkan legislatif yang dikenal sebagai Majelis Rakyat Tertinggi.

Sesuai dengan salah satu slogan Pyongyang yang telah bertahan lama, 'persatuan tunggal', jadi hanya ada satu nama di setiap surat suara. Para pemilih memiliki kesempatan untuk mencoretnya sebelum memberikan suara mereka.

Menurut data, jumlah pemilih yang mengikuti pemilu ialah sebesar 99,97% penduduk Korut. Kantor Berita Korut, KCNA, melaporkan hanya warga yang berada di luar negeri atau bekerja di lautan yang tidak ambil bagian dalam pemilu.

Hasilnya, 100% para pemilih mendukung calon yang sudah ditetapkan. "Kami menganggap semua orang di negara kami sebagai satu keluarga sehingga kami akan bersatu dengan satu pikiran, dan kami akan memberikan suara untuk kandidat yang disepakati," kata pejabat Uni Perempuan Sosialis Song Yang Ran, 57, kepada AFP menjelang pemilihan tahun ini.

Sebagai informasi, warga Korut selalu menyatakan dukungan total mereka kepada pihak berwenang ketika berbicara kepada media asing. "Sistem kami adalah yang terbaik," kata Song ketika ditanya pendapatnya tentang pemilu di negara lain yang memiliki beberapa nama di kertas suara.

"Kami tidak mengakui siapa pun selain Pemimpin Tertinggi dan kami akan menghargai Marsekal yang dihormati selamanya," tambahnya, merujuk pada Kim. Saat pelaksanaan pemilu, Korut dibagi menjadi beberapa daerah pemilihan (dapil).

Sebanyak 686 dapil tercatat di pemilu terakhir pada 2014. Menurut KCNA, dalam pemilu tersebut, Kim menerima partisipasi 100% dari 100% pendukungnya. Beberapa kursi dialokasikan untuk dua partai kecil, yaitu Partai Sosial Demokrat Korea dan Partai Chondoist Chongu, yang berakar pada gerakan keagamaan Korea abad ke-20.

Dalam sebuah artikel yang bertajuk Sistem Pemilihan Unggulan DPRK, KCNA mengatakan, pemilihan itu merupakan kesempatan penting untuk menampilkan soliditas. (AFP/Yan/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya