Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
RATUSAN orang turun ke jalan di Barcelona, Spanyol, Minggu (24/2), untuk melakukan aksi protes terhadap kunjungan Raja Spanyol, Felipe IV, ke wilayah Catalonia yang gagal memisahkan diri dari negara itu pada 2017.
Seperti diketahui, Raja Spanyol tersebut merupakan tokoh polarisasi di Catalonia sejak dia melakukan campur tangan politik yang terbilang langka.
Felipe IV terlibat dalam kekisruhan politik di Spanyol ketika krisis pemisahan diri Catalonia dari negara itu berada di titik puncak.
Saat itu, dia mengatakan, para pemimpin pro-kemerdekaan tidak bertanggung jawab dan tidak demokratis. Hal itu membuat warga Catalonia sakit hati.
Kunjungan Raja Spanyol ke ibu kota Barcelona pada Minggu dimaksudkan untuk menggelar jamuan makan malam bagi pertemuan industri telepon seluler.
Dalam merespons kunjungan tersebut, para separatis Catalonia membakar foto-foto sang raja dan menutup sejumlah jalan di pusat Kota Barcelona.
Saat melakukan aksi, para demonstran membawa spanduk yang antara lain bertuliskan ‘hentikan penindasan’ dan ‘rotten bourbons’ yang mengacu kepada kediaman kerajaan Spanyol. Mereka juga melemparkan telur ke arah petugas polisi di Museu Nacional d’Art de Catalunya (MNAC), tempat digelarnya jamuan makan malam.
Kehadiran Raja di Barcelona muncul disaat yang sulit bagi politik Spanyol ketika 12 pemimpin separatis Catalonia menjalani persidangan di Madrid karena gerakan kemerdekaan.
Di lain hal, Perdana Menteri Sosialis Spanyol, Pedro Sanchez, menyerukan pemilihan umum dini pada 28 April 2019, setelah sejumlah partai pro-kemerdekaan Catalonia bergabung dengan partai-partai oposisi untuk mengalahkan rancangan undang-undang tentang Anggaran 2019. (Ant/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved