Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Liga Arab Desak Australia Cabut Deklarasi

Ant/I-2
18/12/2018 04:20
Liga Arab Desak Australia Cabut Deklarasi
(AFP PHOTO / Fayez Nureldine)

LIGA Arab menyampaikan seruan keras kepada Australia agar mengakui Jerusalem Timur sebagai Ibu Kota Negara Pales­tina.

Seruan itu disampaikan Sek­retaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul-Gheit, pada Ming­gu (16/12) atau sehari se­telah Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, secara res­mi mengakui Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.

Saat menyampaikan pengakuan Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, Morison mengatakan, negaranya tidak akan memindahkan kedutaan besar mereka sampai perda­mai­­an terwujud antara Israel dan Palestina.

Namun, keputusan ‘Negeri Kanguru’ itu tidak bisa diterima sejumlah negara teruta­ma negara-negara Islam, termasuk organisasi Liga Arab.

“Deklarasi Australia yang me­liputi pengakuan atas Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, sangat mengganggu.  Se­bab, hal itu berbenturan de­ngan hukum internasional dan hak-hak rakyat Palesti­na yang tidak bisa dibantah lagi,” kata Aboul-Gheit dalam pernyataan yang disiarkan kan­tor berita resmi Mesir, MENA.

“Dengan cara ini (seruan), ka­mi akan menganggap posisi Australia seimbang,” kata Aboul-Gheit, sebagaimana di­­kutip Kantor Berita Anadolu yang dipantau Kantor Berita Antara, di Jakarta, kemarin.

Secara terpisah, pemerintah Malaysia di hari yang sama mengecam keputusan Australia yang mengakui Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.

‘Negeri Jiran’ itu juga me­­ngecap deklarasi Australia tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap rakyat dan bangsa Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Ma­­­laysia secara tegas menya­takan, deklarasi Australia ter­­sebut sebagai hal yang pra­­­dini.

Tidak hanya itu, Malaysia juga menyebut deklarasi terse­but sebagai sebuah penghi­na­an terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak guna membuat keputusan sendiri.
Lewat pernyataan itu, Malaysia juga mengatakan, menentang dengan keras keputusan pemerintah Australia dan mendukung solusi dua ne­gara untuk mengakhiri kon­­flik Palestina-Israel.

Seperti diketahui, ketegang­an di wilayah Palestina akhir-akhir ini kian meninggi terutama saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara sepihak mengakui Je­­rusalem sebagai Ibu Kota Is­rael.

Pengakuan tersebut kemudian ditindaklanjuti Trump dengan memindahkan ke­du­taan besar AS di Tel Aviv ke Je­rusalem.

Langkah orang nomor satu di AS itu membuat Jerusalem tetap menjadi inti konflik di Timur Tengah selama bebe­ra­pa dasawarsa.

Pasalnya, rakyat Palestina berharap Jerusalem Timur yang diduduki Israel sejak 1967, bisa menjadi Ibu Kota Palestina. Sebaliknya, Israel juga menginginkan wi­­layah itu menjadi ibu kota ne­­gara mereka. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya