Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
LIGA Arab menyampaikan seruan keras kepada Australia agar mengakui Jerusalem Timur sebagai Ibu Kota Negara Palestina.
Seruan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul-Gheit, pada Minggu (16/12) atau sehari setelah Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, secara resmi mengakui Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.
Saat menyampaikan pengakuan Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, Morison mengatakan, negaranya tidak akan memindahkan kedutaan besar mereka sampai perdamaian terwujud antara Israel dan Palestina.
Namun, keputusan ‘Negeri Kanguru’ itu tidak bisa diterima sejumlah negara terutama negara-negara Islam, termasuk organisasi Liga Arab.
“Deklarasi Australia yang meliputi pengakuan atas Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel, sangat mengganggu. Sebab, hal itu berbenturan dengan hukum internasional dan hak-hak rakyat Palestina yang tidak bisa dibantah lagi,” kata Aboul-Gheit dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Mesir, MENA.
“Dengan cara ini (seruan), kami akan menganggap posisi Australia seimbang,” kata Aboul-Gheit, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu yang dipantau Kantor Berita Antara, di Jakarta, kemarin.
Secara terpisah, pemerintah Malaysia di hari yang sama mengecam keputusan Australia yang mengakui Jerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.
‘Negeri Jiran’ itu juga mengecap deklarasi Australia tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap rakyat dan bangsa Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Malaysia secara tegas menyatakan, deklarasi Australia tersebut sebagai hal yang pradini.
Tidak hanya itu, Malaysia juga menyebut deklarasi tersebut sebagai sebuah penghinaan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak guna membuat keputusan sendiri.
Lewat pernyataan itu, Malaysia juga mengatakan, menentang dengan keras keputusan pemerintah Australia dan mendukung solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.
Seperti diketahui, ketegangan di wilayah Palestina akhir-akhir ini kian meninggi terutama saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara sepihak mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pengakuan tersebut kemudian ditindaklanjuti Trump dengan memindahkan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Jerusalem.
Langkah orang nomor satu di AS itu membuat Jerusalem tetap menjadi inti konflik di Timur Tengah selama beberapa dasawarsa.
Pasalnya, rakyat Palestina berharap Jerusalem Timur yang diduduki Israel sejak 1967, bisa menjadi Ibu Kota Palestina. Sebaliknya, Israel juga menginginkan wilayah itu menjadi ibu kota negara mereka. (Ant/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved