Indonesia Dorong Pengembangan Ekonomi Digital di KTT G20

Antara
01/12/2018 11:12
Indonesia Dorong Pengembangan Ekonomi Digital di KTT G20
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) diterima Presiden Argentina Mauricio Macri saat mengahdiri KTT G20 di Costa Salguero, Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018).(AFP/Alexander NEMENOV )

PEMERINTAH Indonesia mendorong pengembangan ekonomi digital dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pertumbuhan yang melibatkan semua pihak dan pembangunan berkelanjutan. Hal itu dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla di hadapan para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina.

"Era digital telah mengubah hidup kita, sehingga kita harus memastikan semua manfat era digital ini dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat," kata Kalla dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (1/12).

Perekonomian digital menjadi salah satu masalah yang dibawa Indonesia di KTT G20, sebagai model bisnis inovatif untuk mendorong pembangunan ekonomi di negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.

Inovasi teknologi di bidang ekonomi tersebut, lanjut JK, antara lain dapat mendorong pemerataan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan dan perluasan inklusif keuangan.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Argentina, Wapres mengatakan digitalisasi di bidang perekonomian dapat mendorong pengusaha-pengusaha lokal Indonesia untuk mengembangkan ekspansi penjualan produk mereka hingga ke luar negeri.

Baca juga: Peluang G-20 Tuntaskan Masalah Global Trump

"Jadi begini, digitalisasi ini sebenarnya memberikan dampak positif bagi orang-orang dari daerah yang selama ini tidak mengenal ekspor kemana dia bisa (menjual produknya)," kata Wapres Jusuf Kalla melalui konferensi pers lewat video di sela-sela kunjungannya ke Argentina, Kamis (29/11) sore waktusetempat.

Namun, lanjut Wapres, digitalisasi perdagangan tersebut belum memiliki kebijakan peraturan yang cukup adil bagi para pelaku usaha lokal karena wadah penjualannya didominasi marketplace tertentu.

"Digitalisasi ini di samping memeratakan (perekonomian) karena orang-orang dari kampung, UMKM itu, dapat memajukan ekspornya; tapi platformnya itu dimonopoli oleh Amazon, dimonopoli oleh Alibaba, ada konglomerasi yang sangat besar," jelas Wapres.

Oleh karena itu, Indonesia juga mendorong adanya kebijakan yang adil bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di tengah berkembangnya ekonomi digital tersebut. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya