Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Negosiasi Brexit sudah Mencapai 95%

Wahyu Kristianto
23/10/2018 07:00
 Negosiasi Brexit sudah Mencapai 95%
(AFP PHOTO / Adrian DENNIS)

PERDANA Menteri Inggris Theresa May, Senin (22/10), memberikan laporan kepada Parlemen Inggris mengenai perkembangan dari perundingan Brexit. Negosiasi Brexit sudah lengkap 95%, tetapi dirinya tidak bisa menerima proposal perbatasan Irlandia Utara dari Uni Eropa ketika dirinya sedang menghadapi faksi dari partainya sendiri yang semakin memberontak.

May telah menerima reaksi marah dari kelompok garis keras Brexit di dalam partainya sendiri, setela­h menunjukkan kepada KTT Uni Eropa, pekan lalu, bahwa dirinya bisa menerima tahap implementasi pascapemisahan lebih panjang daripada yang sebelumnya dibayangkan.

Pergeserannya bertujuan memecahkan negosiasi buntu yang terjadi antara London dan Brussels mengenai bagaimana menjaga perbatasan Irlandia tetap terbuka setelah Brexit, dengan memberikan kepada dua pihak lebih banyak waktu untuk mendiskusikan hubungan mereka di masa depan kelak.

Namun, hal itu memicu kemarah­an Brexiteer yang khawatir akan tetap terikat dengan Uni Eropa selama bertahun-tahun setelah Inggris resmi keluar Maret mendatang.

Dalam upaya untuk menenangkan keadaan, May berbicara dengan anggota parlemen di House of Commons, kemarin. Dia mengatakan kesepakatan pemisahan dengan Brussels hampir selesai.

Perkembangan perundingan
Menurut sebagian transkrip yang dirilis kantornya pada Minggu (21/10) malam, May mengatakan, “Sembilan puluh lima persen dari perjanjian dan protokol-protokolnya sekarang sudah diselesaikan.”

Saat menyoroti perkembangan perundingan dalam setahun, dirinya akan mengungkapkan kesepakatan dari berbagai masalah yang kini telah dicapai, termasuk dengan Spanyol pada status wilayah luar negeri Inggris untuk Gibraltar, dan dengan Spirus di pangkalan militer Inggris di sana.

“Kami sudah membuat kesepakatan mengenai struktur dan ruang lingkup hubungan di masa depan, dengan isu-isu kemajuan yang penting, seperti keamanan, transportasi, dan layanan,” ujarnya.

Namun, di Irlandia dirinya akan berusaha meyakinkan anggota parlemen di partainya sendiri bahwa dia tidak akan tunduk pada proposal Uni Eropa saat ini.

“Ketika saya mulai minggu lalu, proposal asli dari Uni Eropa merupakan salah satu yang tidak bisa kami terima karena itu berarti menciptakan perbatasan pabean di Laut Irlandia dan memecah integritas Inggris.”

Backstop merupakan proposal untuk mempertahankan Irlandia Utara atau seluruh Inggris dalam serikat pabean, jika pembicaraan mengenai perdagangan di masa mendatang berakhir dengan kebuntuan.
Pembicaraan terhenti pada bagian bagaimana menghentikan perbatasan darat dengan Republik Irlandia.

London memercayai bahwa bea cukai dan pemeriksaan lain bisa dihindari melalui perjanjian perdagangan baru dengan Brussels, tetapi menerima kebutuhan untuk rencana penggantian sampai kesepakatan itu disetujui.

Menteri Prancis Nathalie Lioseau mengatakan kepada BBC, “Blok itu membutuhkan jawaban pasti, atau setidaknya tidak ada tindakan sementara yang menghilang dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan setelahnya.”

Walaupun memilih untuk mendukung pemisahan dari Eropa, warga Inggris tetap sangat terpolarisasi pada Brexit. (AFP/*/BBC/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya