Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mendorong peningkatan kerja sama Asia-Eropa untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme. Hal ini penting mengingat terorisme telah menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan internasional.
"Karena itu, kita harus memperkuat kerja sama untuk mengatasi ancaman ini," ujar Kalla dalam KTT ke-12 Pertemuan Asia-Eropa (Asem), di Gedung Europa, Brussels, Belgia, Jumat (19/10) malam, waktu setempat.
Melalui keterangan pers Sekretariat Wapres, Kalla juga menekankan pentingnya mengatasi akar masalah terorisme dan radikalisme yang menurutnya berasal dari ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial, serta ketidakpastian. Kondisi itu secara sistematis mengikis kedaulatan suatu negara dan menghancurkan harapan suatu bangsa. "Itu semua menghasilkan tempat berkembang biak yang sempurna bagi radikalisme dan kekerasan," kata Wapres.
Harapan Kalla, mitra Asem harus meningkatkan upaya untuk berbagi praktik terbaik dalam melawan terorisme, mengingat pada 2011 Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asem tentang kontraterorisme. "Saya percaya konferensi itu merupakan platform yang tepat untuk tujuan ini."
Kelanjutan konferensi itu akan memperkuat strategi antiterorisme di antara mitra Asem serta membuka peluang bagi upaya kerja sama konkret dalam perang melawan terorisme.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menyatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memahami peran penting lautan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi, keamanan pangan, dan kegiatan sosial. "Terdapat urgensi dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga lautan kita," kata Kalla.
Wapres memberitahukan Indonesia akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference pada akhir Oktober 2018 dan Archipelagic Island States Forum pada November 2018.
Harapan Wapres, mitra Asem yang relevan turut berpartisipasi secara aktif dalam pertemuan-pertemuan itu untuk lebih memantapkan tekad dalam membuat lautan menjadi sumber kerja sama, bukan konflik.
"Indonesia siap dan berkomitmen bekerja sama dengan semua mitra Asem dalam menangani isu-isu terorisme dan keamanan maritim," tutup Kalla.
Multilateralisme
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menambahkan Indonesia mengajak negara-negara Asia dan Eropa untuk memperhatikan kembali prinsip multilateralisme dan komitmen terhadap perjanjian internasional.
Hal itu perlu karena sejumlah negara Asia dan Eropa mulai mengabaikan prinsip multilateralisme dalam kerja sama antarnegara hampir di semua aspek, baik ekonomi, perdagangan, maupun politik keamanan.
"Kami ingin menyuarakan, baik Eropa maupun Asia, bersama-sama memperkuat aspek multilateralisme, seperti World Trade Organization (WTO) menjadi forum yang efektif untuk mengatasi persoalan. Indonesia juga mendorong agar negara-negara di Eropa dan Asia memperkuat kembali komitmen pada perjanjian internasional seperti pada persoalan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) warga Rohingya," ujar Fachir di sela rangkaian Asem ke-12, di Brussels, Belgia, Jumat (19/10).
KTT ke-12 Asem dihadiri oleh 51 kepala negara atau perwakilan, seperti Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May, Deputi PM Malaysia Wan Azizah, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan PM Jepang Shinzo Abe. (Ant/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved