Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KANADA baru saja melegalkan secara penuh konsumsi ganja rekreasional. Hal itu mengundang selebrasi di tengah terobosan kebijakan narkoba yang digulirkan pemerintah.
Di seluruh penjuru negeri, dari skala ritel hingga toko kecil, kini mulai ramai-ramai menjual ganja dalam berbagai kemasan. Situs perdagangan elektronik (e-commerce), bahkan memproses transaksi penjualan 100 pot ganja setiap menit.
Sebagian warga rela menerjang udara dingin selama berjam-jam untuk mengantre di luar Tweed, sebuah gerai yang menjual ganja di kawasan St John’s. Hal itu demi memperoleh ganja legal untuk pertama kalinya dari gerai yang buka pada tengah malam.
Salah seorang konsumen, Ian Power, mengaku antusias ikut meramaikan momentum bersejarah dengan dilegalkannya pembelian dan konsumsi ganja di Kanada. Sebelum menghisapnya, Ian bahkan akan membingkai beberapa gram ganja sebagai tanda pengingat.
“Saya bersemangat, sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Juga tidak merasa kedinginan meski udara sangat dingin saat ini,” ujar Ian.
Di wilayah Toronto, pesta bertema Wake and bake sengaja digelar untuk merayakan legalisasi ganja.
Beragam alat hisap ganja dan suguhan api unggun semakin memeriahkan pesta. “Ini sungguh menyenangkan. Sangat melegakan karena kami tidak perlu menekankan lagi soal itu (legalisasi ganja).
Tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi,” pungkas Sebastian Bouzats dari Montreal.
Senada, konsumen lainnya, Katie, mengungkapkan tidak pernah terbesit dalam benak bahwa negaranya bisa melegalisasi ganja.
“Saya bangga menjadi orang Kanada. Kebijakan ini merupakan langkah monumental, bagaimana akses ganja tidak lagi terbatas,” pungkas perempuan berusia 27 tahun itu.
Kebijakan legalisasi ganja berimbas pada penguatan indeks saham perusahaan yang mengendalikan bisnis ganja di bursa saham Toronto dan New York.
Di lain sisi, sikap pemerintah Kanada menuai polemik dan kritikan tajam dari kalangan pemerhati kesehatan dan politisi oposisi.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengambil kebijakan tersebut sebagai upaya pemenuhan janji kampanye pada 2015.
Trudeau memandang ketentuan hukum yang mengkriminalisasi narkoba, tidak berjalan efektif. Pasalnya, saat ini Kanada masih masuk dalam daftar konsumen narkoba terbesar di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved