Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Legalkan Ganja, Pemerintah Kanada Tuai Polemik

(AFP/Tes/I-2)
19/10/2018 06:25
Legalkan Ganja, Pemerintah Kanada Tuai Polemik
(Geoff Robins/AFP)

KANADA baru saja melegalkan secara pe­nuh konsumsi ganja rekreasional. Hal itu mengundang selebrasi di tengah terobosan kebijakan narkoba yang digulirkan pemerintah.

Di seluruh penjuru negeri, dari skala ritel hingga toko kecil, kini mulai ramai-ramai menjual ganja dalam berbagai kemasan. Situs perdagangan elektronik (e-commerce), bahkan memproses transaksi pen­jualan 100 pot ganja setiap menit.

Sebagian warga rela menerjang udara dingin selama berjam-jam untuk mengantre di luar Tweed, sebuah gerai yang menjual ganja di kawasan St John’s. Hal itu demi memperoleh ganja legal untuk pertama ka­linya dari gerai yang buka pada tengah malam.

Salah seorang konsumen, Ian Power, meng­aku antusias ikut meramaikan mo­men­tum bersejarah dengan dilegalkannya pembelian dan konsumsi ganja di Kanada. Sebelum meng­hisapnya, Ian bahkan akan membingkai beberapa gram ganja sebagai tanda peng­ingat.

“Saya bersemangat, sampai tidak bisa ber­henti ter­senyum. Juga tidak merasa ke­­dinginan meski udara sangat dingin saat ini,” ujar Ian.

Di wilayah Toronto, pesta ber­tema Wake and bake se­ngaja digelar un­tuk merayakan legalisasi gan­ja.

Beragam alat hisap ganja dan suguhan api unggun semakin memeriahkan pesta. “Ini sungguh menyenangkan. Sangat melegakan karena ka­mi tidak perlu menekankan la­gi soal itu (legalisasi ganja).

Tidak perlu lagi sembunyi-sem­bunyi,” pungkas Sebastian Bouzats dari Montreal.

Senada, konsumen lainnya, Katie, meng­ungkapkan tidak pernah terbesit dalam be­nak bahwa negaranya bisa mele­galisasi gan­ja.

“Saya bangga menjadi orang Kana­da. Kebijakan ini merupakan langkah monumental, bagaimana akses ganja tidak lagi terbatas,” pungkas perempuan berusia 27 tahun itu.

Kebijakan legalisasi ganja berimbas pada penguatan indeks saham perusahaan yang mengendalikan bisnis ganja di bursa saham Toronto dan New York.

Di lain sisi, sikap pe­merintah Kanada menuai pole­mik dan kritikan tajam dari kalangan pemerhati ke­sehatan dan politisi oposisi.

Perdana Menteri Kanada Jus­tin Trudeau mengambil kebijakan tersebut sebagai upaya pemenuhan janji kampanye pada 2015.

Trudeau memandang keten­tuan hukum yang mengkriminalisasi narkoba, tidak ber­ja­lan efektif. Pasalnya, saat ini Kanada masih masuk dalam daftar konsumen narko­ba terbesar di dunia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya