Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Trump Minta Turki Berikan Rekaman Audio

Denny Parsaulian Sinaga
19/10/2018 06:20
Trump Minta Turki Berikan Rekaman Audio
(OZAN KOSE/AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (17/10), mengatakan negaranya telah meminta bahan audio dan video dari Turki yang berkaitan dengan duga­an kematian wartawan Arab Saudi yang hilang, Jamal Khashoggi.

Hal itu disampaikan Trump pada Rabu (17/10) saat menja­wab pertanyaan wartawan di Washington, AS. Kepada para jurnalis di Gedung Putih, dia mengatakan jika memang ada, pemerintah AS secara resmi telah meminta rekaman tersebut.

Namun, Trump tidak me­ngon­firmasi apakah rekaman semacam itu memang ada seperti dilaporkan media Turki atau sebaliknya tidak ada. “Saya tidak yakin bahwa itu (rekaman) ada,” kata Trump.

Sebelumnya, Harian Turki, Yeni Safak, melaporkan pemerintah Turki memiliki rekaman audio yang dapat mengungkapkan rincian tentang apa yang telah terjadi pada Khashoggi setelah dia memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Surat kabar itu menulis Khashoggi terlihat telah disiksa selama diinterogasi dan jari-ja­rinya dipotong. Namun, menurut Trump, ‘pembunuh merah’ mungkin yang bertanggung jawab atas hilangnya Khashoggi.

Dalam sesi wawancara dengan Associated Press pada Se­­lasa (16/10), presiden AS tersebut membandingkan kasus Khashoggi dengan dugaan serangan seksual terhadap calon pemimpin Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.

“Di sini, kami sekali lagi bersama. Anda tahu, Anda bersalah sampai terbukti tidak bersalah,” cetusnya.

Saat ditanya mengenai sikap-mendua terkait hubung­an Arab Saudi dengan kasus hilangnya wartawan tersebut, Trump mem­bantah bahwa ia telah mem­beri perlindungan kepada pihak Arab Saudi.

“Tidak, tidak sama sekali. Sa­ya cuma ingin mengetahui apa yang terjadi,” kata Trump sebagaimana dikutip Kantor Be­rita Xinhua yang dipantau Kantor Berita Antara di Jakarta, kemarin. Trump menegaskan sama sekali tidak memberi perlindungan.

Pada Selasa, The Washington Post, tempat Khashoggi bekerja sebagai jurnalis, menuduh pemerintah Trump melakukan operasi pembersih­an diplomatik buat Riyadh. Dalam rubrik tajuk di harian tersebut, diserukan agar dilakukan penyelidikan independen oleh internasional terkait dengan hilangnya Khashoggi.

Tidak hanya itu, harian tersebut juga menuding perjalanan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Arab Saudi telah gagal menemukan kebenaran.

Tersenyum lebar
The Washington Post berkukuh untuk mendesak dilakukannya penyelidikan internasional oleh Dewan Keamanan PBB atau Dewan Hak Asasi Manusia.

Menurut harian itu, Pompeo yang tersenyum lebar saat disambut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, tampaknya kurang berminat untuk menemukan kebenaran tentang misteri hilangnya Khashoggi.

Di lain hal, media-media di AS telah melaporkan bahwa penyelidik polisi Turki yang menggeledah Konsulat Arab Saudi telah menemukan bukti bahwa Khashoggi dibunuh di sana. Indikasinya, yakni ditemukannya bahan beracun di dalam gedung tersebut. (Ant/AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya