Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
SEMBILAN jasad pendaki ditemukan tim penyelamat di Gunung Gurja di Nepal, Minggu (14/10). Kesembilan pendaki itu dilaporkan tewas akibat terkena badai dahsyat saat sedang melakukan ekspedisi.
Sebuah helikopter menurunkan empat pemandu lokal ke sebuah kamp tempat bermukimnya tim ekspedisi asal Korea Selatan. Sabtu (13/10). Angin kencang dan badai salju menerjang kamp tersebut, yang membuat seluruh tim beranggotakan sembilan orang tewas.
"Kesembilan jenazah sudah ditemukan dan tim penyelamat sedang dalam proses menurunkan mereka semua," ujar Siddartha Gurung, seorang pilot helikopter yang mengkoordinasikan misi evakuasi, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Upaya mencapai kamp tersebut yang terletak di pegunungan Dhaulagiri, wilayah Annapurna, Sabtu (13/10), terhambat tiupan angin kencang. Gurung yang mencapai area tersebut mendeskripsikan terjadinya kehancuran parah.
"Kamp tersebut sudah seperti terkena bom," kata Dan Richards dari Global Rescue, grup relawan asal Amerika Serikat.
Sejumlah pakar pendakian mempertanyakan bagaimana tim ekspredisi yang sudah berpengalaman seperti itu dapat terkena imbas parah dari badai.
Tim ekspedisi dipimpin pendaki veteran asal Korsel, Kim Chang-ho. Kim adalah pendaki yang pernah menaiki 14 gunung tertinggi di dunia tanpa bantuan tabung oksigen.
"Saat ini, kami tidak tahu bagaimana insiden bisa terjadi. Biasanya angin ekstrem seperti itu tidak bertiup di ketinggian 3.500 meter," sebut Richards.
Badai ini merupakan insiden paling mematikan dalam dunia pendakian di Nepal, setelah 18 orang tewas akibat terkena salju longsor di kamp Everest pada 2015.
Satu tahun sebelumnya, 16 pemandu lokal tewas saat salju longsor menerjang area Khumbu Icefall semasa musim pendakian. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved