Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tiongkok Buka Suara Keberadaan Presiden Interpol

Tesa Oktiana Surbakti
08/10/2018 14:20
Tiongkok Buka Suara Keberadaan Presiden Interpol
Presiden Interpol Meng Hongwei(AFP/ROSLAN RAHMAN)

SETELAH dinyatakan hilang misterius, Pemerintah Tiongkok akhirnya buka suara terkait keberadaan Presiden Interpol Meng Hongwei. Melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan Badan Anti Korupsi Tingkok, Hongwei disebut tengah menjalani penyelidikan

"Wakil Menteri Keamanan Publik Meng Hongwei sedang diperiksa Komisi Pengawas Nasional untuk dugaan pelanggaran hukum," demikian bunyi pernyataan singkat Badan Anti Korupsi Tiongkok yang diunggah dalam situs resminya.

Hongwei dilaporkan hilang oleh istrinya, setelah bertolak dari Perancis, yang menjadi lokasi markas Interpol, dengan tujuan ke Tiongkok. Pihak Interpol menginformasikan Hongwei telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Interpol. Kim Jong Yang, warga negara Korea Selatan, menjadi pengganti sementara, hingga ditunjuknya pemimpin baru dalam pertemuan organisasi di Dubai pada 18-21 November.

"Pada hari Minggu (7/10) di Sekretariat Jenderal Interpol, Lyon, Perancis, telah diterima surat pengunduran diri dari Meng Hongwei sebagai Presiden Interpol," ujar pihak Interpol melalui pernyataan resmi.

Akhir pekan lalu, Interpol mendesak Beijing segera mengklarifikasi keberadaan Meng Hongwei agar spekulasi tidak semakin berkembang. Saat ditanyai perihal konfirmasi pemerintah Tiongkok, Kementerian Dalam Negeri Perancis belum memperoleh informasi yang dimaksud.

Jum'at kemarin, pemerintah Perancis mengatakan keluarga Hongwei sudah tidak mendengar kabarnya sejak 25 September. Istri Hongwei yang kini berada di bawah perlindungan Kepolisian Perancis, sempat mendapat ancaman.

Sampai saat ini, Kepolisian Perancis terus menyelidiki kasus hilangnya Hongwei yang dinilai meresahkan. Media lokal Perancis menyiarkan video singkat dari istri Hongwei, Grace Meng, yang menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi sang suami.

"Selama belum melihat suami saya dan berbicara langsung, sulit untuk berkeyakinan tentang apapun," ujar Grace yang dikutip stasiun TV dan surat kabar Perancis. Dalam video tersebut, suara Grace terdengar gemetar, dia pun membelakangi kamera untuk menyembunyikan penampilannya.

"Ini masalah besar bagi komunitas internasional. Apalagi persoalan ini terjadi di Tanah Air kami," lanjut Grace.

Media Perancis turut melaporkan Hongwei sempat mengirimkan pesan singkat kepada istrinya, yang berisi emoji pisau. Seakan dia ingin memberikan isyarat berada dalam situasi berbahaya.

Pria berusia 64 tahun itu diangkat sebagai Presiden Interpol pada akhir 2016. Langkah itu merupakan strategi Tiongkok untuk memiliki peranan lebih luas dalam organisasi internasional polisi kriminalitas tersebut.

Keanggotaan Interpol mencakup 192 negara dan fokus pada berbagai kasus kehilangan maupun misi pencarian. Saat Hongwei terpilih sebagai pemimpin Interpol, kalangan pejuang hak asasi manusia menduga Beijing memanfaatkan posisi tersebut untuk mengejar para pembangkang di luar negeri. Sudah menjadi kisah umum, pemerintah Tiongkok kerap menekan negara lain untuk mendeportasi warga Tiongkok yang terlibat kasus kejahatan, mulai dari korupsi hingga terorisme.(Reuters/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya