Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEJUMLAH pejabat dari kabinet pemerintahan Donald Trump melakukan pertemuan rahasia dengan beberapa pejabat militer Venezuela. Mereka disinyalir membahas rencana penggulingan Nicolas Maduro dari kursi kepemimpinan Venezuela.
Berdasarkan laporan The New York Times, Sabtu, (8/9), pertemuan itu berakhir nihil, belum mengarah pada realisasi. Rencana kudeta dari perundingan rahasia antara para pejabat AS yang tidak bisa disebutkan namanya dan mantan komandan militer Venezuela menemui jalan buntu.
Sebagai pemimpin tertinggi Negeri Paman Sam, Donald Trump begitu mengkritisi rezim kiri Maduro seiring merosotnya ekonomi Venezuela. Krisis yang kian memburuk kemudian mendorong masyarakat bermigrasi ke negara-negara tetangga.
Kabarnya ada 11 petinggi pemerintahan Donald Trump dan mantan petinggi militer Venezuela melakukan pertemuan pada 2017. Pertemuan itu membahas kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Maduro. Namun, Amerika membantah turut ikut campur dalam urusan internal Venezuela.
Banyak orang di wilayah ini masih sangat membenci Amerika Serikat karena mendukung pemberontakan, kudeta, dan persekongkolan sebelumnya di negara, seperti Kuba, Nikaragua, Brasil, dan Cile karena menutup mata terhadap pelanggaran rezim militer yang dilakukan selama Perang Dingin.
Juru bicara Badan Keamanan Nasional, Garett Marquiss, mengisyaratkan preferensi kebijakan AS menginginkan kembalinya era demokrasi yang damai di Venezuela.
Pemerintah AS, lanjut dia, terus mendengar keluhan dari berbagai lapisan masyarakat AS.
"Tujuannya satu, yakni membangun kembali demokrasi di Tanah Air mereka. Solusi jangka panjang dari krisis berkepanjangan Venezuela, ya dengan memulihkan kinerja pemerintahan melalui praktik demokrasi, regulasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM)," ujar Marquiss kepada AFP.
Kecam intervensi AS
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza mengecam kebijakan intervensi pemerintah AS melalui dukungan terhadap rencana kudeta militer Venezuela.
"Media AS sudah ramai memunculkan bukti baru dan ini sungguh menjijikkan untuk dilihat," demikian cuitan Arreaza dalam akun Twitternya, Minggu (9/9).
Dia kembali menyoroti peristiwa meledaknya sebuah drone yang diduga bermuatan bahan peledak, di dekat kediaman Maduro, Caracas. Arreaza meyakini adanya keterlibatan AS, Kolombia, dan sejumlah musuh domestik dalam insiden itu.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton berkeras tidak ada keterlibatan pemerintah AS dalam peristiwa ledakan pada Agustus lalu. Kendati demikian, media melaporkan Trump sempat meminta saran kepada sejumlah penasihat utama terkait potensi invasi AS ke Venezuela. Pun Trump diketahui tidak menyampingkan opsi perlawanan militer untuk mengakhiri kekacauan di negeri kaya minyak.
Pemerintahan Maduro yang dinilai semakin otoriter dituding menjadi penyebab runtuhnya kekuatan ekonomi Venezuela. Selain tingkat inflasi yang meroket dan jatuhnya nilai tukar bolivar Venezuela, pasokan makanan dan obat-obatan terus berkurang.
Atas masalah yang melanda negerinya, Maduro berbalik menyalahkan AS. Gagasan bahwa pemerintahan Trump mempertimbangkan dukungan terhadap upaya kudeta militer Venezuela, seolah ingin menyulut rencana tersebut.
Setidaknya ada tiga gerakan dari tentara Venezuela yang berusaha menggulingkan pemerintahan Maduro. Kudeta dilakukan pada musim panas 2017, Maret dan Mei 2018, tetapi tidak ada satu pun rencana itu yang berhasil. (AFP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved