Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Bentrokan Kurdi Tewaskan 18 Orang

Ant/I-2
10/9/2018 04:40
Bentrokan Kurdi Tewaskan 18 Orang
(AFP/Delil SOULEIMAN)

BENTROKAN Sabtu kemarin antara petempur Kurdi dukungan Amerika Serikat dan pasukan Suriah di pusat Kota Qamishli, Suriah timur laut, menewaskan setidak-tidaknya 18 orang, kata pasukan Kurdi.

Pertempuran itu terjadi setelah iring-iringan militer Suriah memasuki daerah di kota itu, yang menurut pasukan keamanan internal milisi YPG Kurdi berada di bawah penguasaannya.

"Mereka memasuki daerah kekuasaan kami dan menangkapi warga. Anggota patroli mengincar pasukan kami," kata pasukan keamanan internal, yang dikenal sebagai Asayish, dalam pernyataan.

Pasukan Kurdi mengatakan tujuh anggotanya serta 11 tentara Suriah tewas dalam bentrokan tersebut.

Sumber pendukung pemerintah mengatakan kepada media milik negara bahwa sebuah tim patroli tentara telah diserang oleh pasukan Kurdi dalam perjalanan mereka menuju bandar udara. Media itu menyebutkan bahwa beberapa prajurit terbunuh.

Petempur YPG Kurdi, yang memelopori Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan Amerika Serikat, menguasai sebagian besar wilayah kota, sementara pasukan propemerintah mengendalikan bandara dan bagian pusat kota.

Presiden Suriah Bashar al-Assad dikabarkan berpura-pura tidak memperhatikan kendali YPG atas kota-kota yang berpenduduk warga Kurdi sejak pemberontakan 2011.

Sementara itu, perundingan perdamaian Yaman buyar pada Sabtu setelah tiga hari menunggu kehadiran delegasi gerakan Houthi tanpa hasil.

Namun, utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa berjanji bahwa ke depan pihaknya akan tetap menekankan upaya diplomasi.

"Ketidakmunculan Houthi di Jenewa untuk menghadiri perundingan pertama dalam tiga tahun itu merupakan masalah besar, tapi bukan tanda bahwa proses perdamaian mengalami kebuntuan," kata Utusan PBB Martin Griffiths.

Martin Griffiths sebelumnya melakukan pembicaraan selama tiga hari dengan delegasi pemerintah Yaman.

"Mereka ingin datang ke sini, kita tidak membuat keadaan yang cukup tepat agar mereka bisa datang ke sini," kata Griffiths dalam acara jumpa pers.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya