Warga Suriah tak Sabar Mendengar Bunyi Khas Kereta Api

ABU Abdo tak sabar bergegas masuk ke ruang masinis setelah enam tahun terpaksa bekerja di belakang meja. Pria berusia 42 tahun itu siap melakukan uji coba jalur kereta api baru di wilayah pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah.

"Enam tahun lamanya saya harus menunggu untuk sampai pada hari ini," ujar Abu Abdo tersenyum lebar sembari menepuk ringan panel kontrol kereta.

Uji coba pertama jalur kereta bertolak dari Stasiun Qadam. Setelah tujuh tahun berperang, pemerintah Suriah berhasil menguasai kembali hampir 2/3 wilayah yang sempat direbut sejumlah kelompok pemberontak dan grup jihad. Pemerintah Suriah pun fokus menghidupkan kembali moda transportasi kereta api.

Dalam menyokong perayaan tahunan Damascus International Fair, sebanyak 28 rangkaian kereta dioperasikan setiap harinya. Antusiasme Abu Abdo terhadap profesinya sebagai masinis cukup besar. Itu tecermin dari raut wajahnya saat memulai uji coba jalur kereta.

"Ketika saya mulai mengemudikan kereta api, rasanya seperti terbang. Senang sekali kembali di belakang kemudi setelah enam tahun terjebak di belakang meja," kisah Abu Abdo.

Lalu lintas kereta api telah berhenti sejak 2012, tepatnya setahun pascapecahnya perang saudara Suriah. Padahal, lebih dari satu abad, kereta api lokomatif berperan besar dalam memobilisasi penumpang, bahan bangunan, hingga pasokan minyak dan gas. Jalur kereta menghubungkan wilayah Damaskus ke kota kedua, Aleppo, serta pusat kota lainnya di Homs, Latakia di pantai barat, berikut Deir Ezzor di wilayah timur.

Sayangnya, sebagian jalur kereta api sekitar 1.800 kilometer (km) dari total 2.450 km masih dalam tahap perbaikan. Kementerian Transportasi Suriah menyatakan sejumlah rute yang akan dihidupkan kembali mencakup wilayah perbatasan utara dan selatan, berdekatan dengan Damaskus, Homs, dan Allepo.

"Beberapa jalur bahkan hilang sama sekali. Sebab, besi baja yang menjadi konstruksi rel, ada yang dicuri, sebagian rusak karena terdampak perang. Kami sudah rindu mendengar suara kereta lagi," tutur Kepala Kerata Api wilayah Damaskus Radwan Trikriti.

Perang selama tujuh tahun menghancurkan berbagai aspek infrastruktur kota. PBB memperkirakan konflik mengakibatkan kerugian hingga US$400 miliar. Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan upaya menghidupkan kembali jalur kereta api sebagai strategi pemulihan Suriah pascaperang.

"Perbaikan jalur kereta api dapat merevitalisasi aspek perdagangan dan membangkitkan ekonomi Suriah yang sempat ambruk. Melalui kereta, pergerakan barang dan orang menjadi lebih cepat dan murah," kata Menteri Transportasi Suriah Hammud.